Calon Jemaah Haji Asal Madiun Meninggal Usai 2 Hari Dirawat di RS Haji

17 Mei 2024 23:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sastrowiryo bin Kasanrejo (78), calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Madiun kloter 16, meninggal dunia karena sakit pada Jumat (17/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sastrowiryo bin Kasanrejo (78), calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Madiun kloter 16, meninggal dunia karena sakit pada Jumat (17/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sastrowiryo bin Kasanrejo (78), calon jemaah haji asal Kabupaten Madiun kloter 16, meninggal dunia karena sakit pada Jumat (17/5) pagi. Sastrowiryo seharusnya berangkat ke Makkah pada Kamis (16/5), namun ia harus dirawat inap sehingga tak berangkat.
ADVERTISEMENT
"Pada hari ini tanggal 17 Mei, dua hari perawatan inap, jam 07.00 WIB tadi pagi dinyatakan wafat," ujar Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya, Rosidi Roslan, saat dikonfirmasi, Jumat (17/5).
Rosidi menyampaikan, Sastrowiryo sebelumnya menjalani pemeriksaan kesehatan pada 21 Desember 2023 di Kabupaten Madiun. Tes kesehatan ini adalah salah satu syarat bagi calon jemaah haji sebelum berangkat ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).
Dari hasil pemeriksaan itu, Sastrowiryo dinyatakan memenuhi syarat kesehatan tapi dengan pendampingan. Setibanya di AHES pada Rabu (15/5) pagi, Sastrowiryo diperiksa lagi dan hasilnya masih baik.
Namun pada sore harinya, sekitar 17.00 WIB, Sastrowiryo mengeluh sakit perut. Ia pun dibawa ke BBKK Surabaya di AHES.
ADVERTISEMENT
"Ada nyeri perut, muntah. Kemudian, setelah itu, kita rujuk langsung ke RS Haji," terangnya.
Sastrowiryo bin Kasanrejo (78), calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Madiun kloter 16, meninggal dunia karena sakit pada Jumat (17/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
Oleh petugas, ia dirujuk ke RS Haji Surabaya untuk menjalani perawatan intensif. Setelah dirawat dua hari, Sastrowiryo mengembuskan napas terakhir.
Sementara itu, Ketua Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, dr Mohamad Gesta Robi Farmawan menjelaskan, dari pemeriksaan medis, pencernaan Sastrowiryo tidak bisa bergerak.
Gerakan mendorong makanan atau peristaltiknya tidak berfungsi dengan baik karena buntu.
"Nah, buntu itu karena massa. Massa kan macam-macam, ya, bisa karena bahan makanan, kanker, parasit dan sebagainya. Penyakit yang diderita itu kayak maag, obat-obatan yang dibawa juga ada hubungannya dengan maag," terang Gesta.