Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Camat di Surabaya Laporkan Penyebar Video 'Perempuan Sembunyi di Bawah Meja'
10 Januari 2025 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Camat Asemrowo Surabaya, Mohammad Khusnul Amin, bersama tim kuasa hukumnya mendatangi Kantor SPKT Polda Jatim, Jumat (10/1). Mereka melaporkan pengunggah video yang diduga ormas menggeruduk kantornya dan melihat staf perempuan bersembunyi di bawah meja.
ADVERTISEMENT
"(Laporan) terkait penyebaran hoaks terhadap Kecamatan Asemrowo siang ini akan melakukan laporan di Polda,” kata kuasa hukum Amin, Abdul Rouf, di Polda Jatim, Jumat (10/1).
Abdul mengatakan barang bukti yang dibawa ialah sebuah video dengan narasi bahwa camat melakukan asusila. Rencananya ada beberapa akun yang akan dilaporkan.
"Nanti kita jelaskan setelah Laporan Polisi (LP) Ada beberapa akun," ucapnya.
Dia mengungkapkan berkas laporan yang diajukan ini terkait dugaan pelanggaran UU ITE.
"Laporan hoaks, nanti saya jelaskan setelah laporan," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Asemrowo, Amin, mengaku laporan ini atas arahan Wali Kota Surabaya dan keinginannya sendiri.
“Memang diarahkan oleh pak wali untuk lapor. Jadi, saya memang mau melapor juga,” kata Amin.
Sebelumnya, keberadaan staf perempuan bersembunyi di bawah meja kerja Camat Asemrowo, Kota Surabaya, Mohammad Khusnul Amin, menjadi urusan yang viral.
ADVERTISEMENT
Awalnya, terdapat sekelompok orang mendatangi kantor Kecamatan Asemrowo hendak menemui Amin. Lantaran tak kunjung ditemui, mereka menggeruduk ruangan Amin dan diketahui ada staf perempuan di bawah meja itu.
Penjelasan Amin
Amin sebelumnya telah mengklarifikasi bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman.
Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin siang (6/1). Awalnya, pihaknya melakukan peringatan kepada pemilik bangunan liar (bangli) di sejumlah lokasi di wilayahnya atas permintaan warga.
"Yang pertama di bawah jembatan Dukuh Rukun Barat ada bangli kurang lebih 20, itu yang kita tertibkan. Karena mengganggu lalu lintas akses masuk ke RW 5, 6, 7, dan 8," kata Amin dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (8/1).
"Kita peringatkan 1, 2, 3 kali akhirnya kita tertibkan warga merasa nyaman. Kedua, penertiban di bawah jembatan Tol Asemrowo. Sama kita sosialisasi 1, 2, 3, selesai. Kemudian lanjut ke RPH ayam 3 bangunan, sama sosialisasi peringatan kita tertibkan berjalan lancar," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Bawa Ormas
Saat pihaknya melakukan peringatan pertama di wilayah barat Tol Tambak Mayor, ada pemilik bangli protes karena hanya bangunan miliknya saja yang akan ditertibkan. Akhirnya, pihak kecamatan meneruskan peringatan penertiban ke bangli lainnya.
Nah, inilah yang terjadi menurut Amin: Pemilik bangli tersebut mendatangi kantor Kecamatan Asemrowo bersama gerombolan orang diduga dari organisasi masyarakat (ormas). Mereka juga sempat menghubungi Amin via telepon dan sepakat akan bertemu pada Senin (6/1) di kantor Kecamatan Asemrowo.
"Tiba-tiba pagi datang. Lah saya pagi rapat bikin inovasi program. Ada staf saya, ada Mas Alfian, dan Mbak Devi. Saya rapat pakai Zoom tidak bisa angkat telepon," ujarnya.
"Saya tahu mereka datang teriak-teriak gedor-gedor pintu. Maksudnya saya selesai rapat dulu baru saya temui, saya enggak diam," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, gerombolan itu masuk dengan menuduh ada seorang perempuan di dalam ruangan Amin. Beberapa dari mereka juga mengeluarkan handphone dan merekam adanya tuduhan perempuan di ruangan Amin.
Hal itu menimbulkan kepanikan para staf kecamatan, salah satunya bernama Devi. Ia lalu bersembunyi ke bawah meja Amin untuk bersembunyi.
"Staf saya ketakutan semua lari. Satpol PP kecamatan lagi pendataan bangli. Cara-cara mereka enggak sopan kurang beradab," ucapnya.