Canda Gus Yahya soal Separuh Menteri Prabowo dari PBNU: Presidennya Saja NU

9 Oktober 2024 14:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PBNU Gus Yahya. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PBNU Gus Yahya. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usai menerima kunjungan Imam Besar Masjid Nabawi, Syaikh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf, melontarkan kelakar yang mencuri perhatian.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya soal pernyataannya, separuh dari Kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto akan diisi oleh kader PBNU, Gus Yahya menjawab dengan nada ringan.
“Ya, presidennya aja orang NU. Gimana sampean ini?” canda Gus Yahya di Kantor PBNU pada Rabu (9/10).
Pernyataan tersebut dilontarkan Gus Yahya dengan nada santai, namun tetap menyiratkan keyakinan terhadap peran strategis Nahdlatul Ulama (NU) dalam pemerintahan mendatang.
Presiden terpilih Prabowo Subianto bersiap memberikan sambutan saat menghadiri halalbihalal PBNU di Salemba, Jakarta Pusat, Minggu (28/4). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ketika kembali ditanya lebih jauh soal siapa saja nama-nama dari kalangan NU yang berpotensi masuk kabinet, Gus Yahya kembali memberikan jawaban yang mengundang tawa.
“Itu udah bocoran semua, presidennya aja orang NU,” ujar kakak Menteri Agama Gus Yaqut ini.
Sebelumnya Gus Yahya seolah menegaskan bahwa dengan Prabowo yang berlatar belakang NU, keterlibatan kader-kader NU di pemerintahan tak perlu diragukan lagi.
Infografik: Kandidat Menteri Prabowo per 2 Oktober 2024 Foto: Karina/kumparan
"Ya, seperti saya bilang NU ini fakta demografis, realitas demografis, menurut survei lebih separuh Indonesia ini orang NU," kata Gus Yahya di Fisipol UGM, Sleman, DIY, Selasa (8/10).
ADVERTISEMENT
Dengan dasar itu, maka minimal di kabinet Prabowo nanti, separuhnya merupakan NU.
"Jadi kalau diukur secara demografis ya saya kira kabinet nanti minimal separuhnya NU-lah ya," kata eks jubir presiden semasa (alm) Gus Dur menjadi RI-1 ini.