Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Canda Menag Nasaruddin: Baru Tahun Ini Biaya Haji Turun, Aneh Bin Ajaib
6 Maret 2025 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyinggung turunnya biaya haji tahun ini.
ADVERTISEMENT
Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) 2025 ditetapkan sebesar Rp 89.410.258,79. Biaya ini turun Rp 4 juta jika dibandingkan tahun 2024, yakni Rp 93.410.286.
Menurutnya, penurunan biaya tersebut adalah sesuatu yang jarang terjadi, mengingat sebagian besar pengeluaran haji justru naik setiap tahunnya.
“Maka itu ongkos naik haji. Baru tahun ini turun. Aneh bin ajaib,” kata Nasaruddin di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (6/3).
Menag menjelaskan, seharusnya biaya haji justru naik sekitar 40% karena sebagian besar belanja dilakukan di luar negeri. Ia mencontohkan pengeluaran seperti biaya hotel, transportasi, dan makan jemaah yang mayoritas dibayar dalam mata uang asing.
“Karena tahun lalu 15 ribu dolar ya kan. Belanja kita itu kan 80% itu belanja luar negeri,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, bantuan dari dana abadi umat yang disalurkan melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) juga mengalami penurunan.
“Kemudian bantuan dari dana abadi umat itu melalui BPKH itu hanya sudah turun, sekarang bantuannya ke ke jemaah haji. Tahun lalu masih 40%, sekarang ini hanya lebih 30% sedikit,” jelasnya.
Meski ada tekanan biaya, Menag menyebut penghematan dilakukan dengan mengurangi tenaga kerja manual dan mengoptimalkan teknologi informasi (IT).
Menurutnya, penerapan sistem IT ini membuat proses lebih efisien dan mengurangi kebutuhan sumber daya manusia.
“Yang tadinya dulu dikerjakan oleh manusia, orang banyak, sekarang kita menggunakan IT. Satu komputer dengan jaringan itu bisa menghemat tenaga kerja juga,” tutur Nasaruddin.
Selain penghematan, Menag menekankan peningkatan kualitas layanan dengan sistem yang lebih transparan dan efisien. Ia berharap terobosan ini membuat jemaah haji merasa lebih nyaman dan terlayani dengan baik.
ADVERTISEMENT