Canda Sekum PP Muhammadiyah: Kalau Mudik Disetop Petugas, Bilang Kami TKA China

10 Mei 2021 17:27 WIB
comment
38
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kedatangan ratusan WN China ke Indonesia di tengah keputusan pemerintah melarang masyarakat mudik, menuai ironi. Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, berkelakar mungkin menyebut WN China bakal diizinkan petugas untuk mudik.
ADVERTISEMENT
Abdul Mu'ti menyampaikan itu melalui Twitter saat mengomentari video viral yang disebut aksi pemudik menghindari petugas dengan menerjang aliran sungai yang deras.
"Apakah itu video pemudik? Kalau benar, sungguh sangat berisiko. Kalau mau sedikit cerdik, pemudik tidak perlu lewat sungai seperti itu. Lewat jalur biasa saja," ucap Abdul Mu'ti dikutip Senin (10/5).
"Kalau dihentikan petugas, cukup bilang: kami TKA dari Cina. Mungkin akan diizinkan. Selamat mencoba," imbuhnya.
(Abdul Mu'ti mengizinkan kumparan mengutip twitnya).
Soal WN China, anggota Komisi V DPR, Muhammad Fauzi, mengkritik pemerintah tidak adil dan mengecewakan.
"Di tengah larangan mudik itu justru warga negara asing (WNA) bebas masuk ke Indonesia. Hal ini itu tentu menimbulkan rasa kecewa masyarakat, karena mereka tidak dibolehkan untuk mudik," kata Fauzi, Jumat (7/5).
ADVERTISEMENT
"Kita tidak ingin melukai perasaan masyarakat kita dengan aturan yang tumpang tindih. Masyarakat kita sudah legowo untuk tidak mudik, ribuan posko penyekatan untuk mencegat masyarakat yang nekat mudik juga ada di setiap perbatasan daerah. Jadi sangat disayangkan justru ada WNA yang bebas masuk ke Indonesia," tandas legislator dapil Sulsel itu.

Gelombang Kedatangan WN China

Kedatangan WN China di tengah larangan mudik pertama kali terjadi pada 4 Mei saat 85 WN China mendarat di Bandara Soetta. Mereka terbang menggunakan pesawat charter China Southern Airline dari Shenzhen.
Imigrasi menyebut 85 WN China itu boleh masuk karena memenuhi ketentuan Peraturan Menkumham Nomor 26 tahun 2020. Ternyata, di antara rombongan tersebut ada 2 orang yang positif corona.
ADVERTISEMENT
Gelombang kedua terjadi sebanyak 157 WN China tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/5) pagi pukul 05.00 WIB. Mereka tiba dengan penerbangan reguler menggunakan maskapai China Southern Airlines CZ387 (regular flight) dari Guangzhou. Dalam penerbangan itu, terdapat 3 WNI yang turut serta.
Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Jhoni Ginting, menegaskan seluruh WN China yang tiba telah mengantongi rekomendasi dari instansi yang berwenang dan memenuhi aturan keimigrasian.
"Seluruh WNA telah memenuhi aturan keimigrasian dengan jenis visa dan kegiatan yang sesuai dengan Peraturan Menkumham Nomor 26 tahun 2020 yaitu untuk kegiatan bekerja, bukan untuk kunjungan wisata," kata Jhoni Ginting dalam keterangannya seperti dikutip dari Antara.