Capaian Booster COVID-19 Stagnan, Kemenkes Sebut Ada Maintenance Data

13 September 2022 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Area Booth Vaksin di Mal Kota Kasablanka, Minggu (17/7). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Area Booth Vaksin di Mal Kota Kasablanka, Minggu (17/7). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Data vaksinasi booster COVID-19 di situs Kemenkes dalam sepekan terakhir tidak meningkat signifikan. Padahal pemerintah sudah menelurkan sejumlah kebijakan, termasuk jadi syarat perjalanan dengan transportasi umum.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril menyebut hal ini terjadi karena banyak data yang belum dimasukkan ke dalam sistem terpusat Kemenkes. Ia menjelaskan saat ini sistem pendataan vaksin sedang diperbaiki.
"Satu minggu terakhir ini kan terjadi update-an data yang kurang bagus ya, betul nggak. Nah sehingga data pun begitu kan, makanya kayaknya ada beberapa hari yang nggak masuk gitu kan datanya. Itu yang memang kalau saya tanya memang lagi maintenance dari dalam sistem pendataan itu," ujar Syahril saat ditemui dalam acara Workshop Internasional bersama APEC di Jakarta Pusat, Selasa (13/9).
Kesalahan sistem bukan penyebab tunggal peningkatan vaksinasi booster di Tanah Air stagnan. Syahril menyebut vaksinasi dosis ketiga ini memang naik dengan lambat sebab masyarakat merasa vaksinasi booster sudah tidak lagi dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Keinginan yang kuat dan merasa vaksin dibutuhkan menjadi landasan penting masyarakat untuk mau divaksin. Sulit mewujudkan vaksinasi booster bila keinginan masyarakat rendah, sekalipun kebijakan wajib booster untuk perjalanan telah diterapkan.
"Nah itu strateginya satu, semua yang mau berpergian pakai booster," kata Syahril.
"Ya iya tapi dengan cara itu begitu kan salah satu upaya gitu ya. Kalau misalnya Indonesia ini kan, bukan hanya Indonesia sih negara-negara juga begitu, dia udah merasa ini udah ya tingkat kebutuhannya itu tidak tinggi," tambah Syahril.
Strategi lain, Syahril mengharapkan lembaga maupun badan badan lain ikut mensukseskan vaksinasi booster. Seperti halnya TNI di masa awal awal vaksinasi
"Dulu kan suksesnya karena TNI juga dia yang menggerakkan seluruh pasukan, Karena kan dia komando ya begitu Pangdam disuruh Kapolda selesai masalah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Bila dilihat dari saya Kemenkes, cakupan vaksinasi booster per 12 September 2022 baru mencapai 778.830 dosis. Jumlah ini meningkat 3.105 dosis dari hari sebelumnya.
Jumlah ini jauh dibandingkan dengan capaian dosis pertama dan kedua yang telah mencapai 72 juta dosis dan 41 juta dosis dengan kenaikan masing masing 517.475 dosis dan 200.394 dosis dibandingkan hari sebelumnya.