Capim Antam Novambar Jawab Tudingan Ancam Dirdik KPK

27 Agustus 2019 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antam Novambar saat wawancara dan uji publik capim KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, (27/8). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Antam Novambar saat wawancara dan uji publik capim KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, (27/8). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Irjen Antam Novambar akhirnya menjawab tudingan pernah meneror eks Direktur Penyidikan KPK, Endang Tarsa. Hal itu ia sampaikan saat mengikuti wawancara terbuka dan uji publik oleh Pansel Capim KPK.
ADVERTISEMENT
Awalnya anggota Pansel KPK, Hamdi Muluk, meminta Antam untuk menjelaskan tudingan yang dialamatkan kepadanya. Antam lalu mengaku menahan selama empat tahun untuk mengklarifikasi tudingan tersebut.
"Empat tahun atau tiga tahun saya bertahan, tidak pernah menjawab. Saya tidak pernah meneror Endang Tarsa. Saya sampaikan ya, ini kejadian sebenarnya," kata Antam di Gedung Kemensetneg, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).
Ia bercerita, tudingan itu bermula dari kasus Petinggi Polri Jenderal Budi Gunawan (saat itu Komjen) yang ditangani KPK tahun 2015 lalu. Menurut Antam, banyak keganjilan dalam kasus teresebut.
"Saya tahu Pak Budi Gunawan dizalimi karena saya orang hukum, dipaksakan jadi tersangka. Saya tahu berdasarkan bukti dan fakta yang ada," kata Antam.
Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan Foto: M Agung Rajasa/Antara
ADVERTISEMENT
Lalu ia mendengar infomasi bahwa Endang Tarsa yang saat itu menjabat sebagai Direktur Penyidikan ingin bertemu dengannya.
"Ada adik-adik di sana (KPK) menyampaikan, Pak Endang Tarsa ingin bertemu dengan saya untuk menyampaikan tentang beberapa hal yang menguntungkan di persidangan KPK tentang Pak Budi Gunawan," lanjut Antam.
Pria yang kini menjabat sebagai Wakabareskrim Polri ini pun menemui Endang. Ia mengajak dua orang lainnya. Menurut dia, Endang datang bersama anaknya. Antam mengklaim, pertemuannya dengan Endang pun berlangsung baik tanpa ada tekanan sama sekali.
"Ada saksinya. Tonton dari awal sampai akhir, jangan diedit. Karena mereka sita itu CCTV-nya. Silakan lihat terakhirnya, berpelukan kami," ungkap Antam.
Dalam pertemuan itu, Antam mengaku sempat menawarkan Endang untuk jadi saksi meringankan. Ketika itu, BG mengajukan praperadilan atas status tersangka itu.
ADVERTISEMENT
Namun, dirinya kaget karena merasa dibohongi oleh Endang. Apalagi, tersebar pengakuan bahwa ada teror dari dirinya terhadap Endang. Dengan nada tinggi, Antam menyebut bahwa Endang telah berbohong.
"Ini saya terangkan aja. Dibohongi saya. Endang Tarsa, takut sama Tuhan apa Abraham Samad (eks Ketua KPK)? Takut Abraham Samad. Silakan baca rekamannya. Mereka yang rekam bukan saya," ucap Antam.
Mendengar penjelasan Antam, Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih tampak beberapa kali meminta Antam untuk lebih tenang dan menahan emosi.
"Sabar, Pak Antam. Jangan marah-marah," kata Yenti.
Meski dikecewakan, Antam mengaku tidak menyimpan dendam kepada Endang. Bahkan, diakui Antam, dirinya lah yang menandatangani surat pensiun Endang dari kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Jadi Endang Tarsa enggak ada dendam tuh. Tahun berapa, dua tahun lalu dia pensiun. Yang tanda tangan penyerahan, administrasinya, enggak ada saya tunda-tunda," kata Antam.
Ia juga menyesalkan pengakuan Endang yang diungkapkan ke media. Menurutnya jika memang ada teror yang dilakukannya, maka seharusnya melapor ke kepolisian.
"Kenapa enggak dipolisikan. Kan dia penegak hukum. Harusnya dia sebagai penegak hukum, adukan kalo saya neror. Jangan beropini terus," pungkasnya.