Cara Anies Bikin Kedaulatan Manufaktur Teknologi

5 Februari 2024 0:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 01, Anies Baswedan, di sesi kedua debat terakhir Pilpres 2024 mendapatkan pertanyaan soal strategi membangun kedaulatan manufaktur teknologi dan informasi di Indonesia. Dalam paparannya, Anies menegaskan, Indonesia tak boleh ketinggalan dalam perkembangan sistem telekomunikasi yang berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
"Kita menyaksikan bahwa kemajuan sistem telekomunikasi dan teknologi informasi itu berkembang amat pesat. Karena itu, Indonesia tidak boleh ketinggalan," ucap Anies di Debat Kelima Pilpres 2024 di JCC, Minggu (4/2).
"Dan gagasan kita adalah, satu, peningkatan kualitas manusia dan inovasi di sektor teknologi informasi dengan cara pairing, berpasangan, mendatangkan pakar untuk bisa melakukan alih teknologi bersama-sama," lanjutnya.
Selain menjalin kerja sama dengan berbagai pakar, Anies mengungkapkan, ia akan memprioritaskan investasi yang masuk dalam bentuk padat karya. Hal ini, kata dia, hanya bisa diwujudkan dengan didukung perbaikan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Ini akan memberikan lowongan kerja untuk masyarakat lokal. Dan ada tiga aspek fundamental, yaitu akses, kecepatan, keamanan. Yang ini menjadi prioritas sehingga dengan cara seperti itu ketika kita mengundang untuk melakukan investasi kita akan bisa menyiapkan infrastrukturnya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, aspek selanjutnya, menurut Anies, adalah dengan membangun perlindungan hak intelektual yang ada. Dengan cara-cara itulah Anies berharap Indonesia siap untuk melakukan lompatan lebih cepat.
"Hal yang tidak kalah penting terkait dengan pembangunan ini adalah perlindungan atas hak intelektual yang nanti akan terkait dengan industri manufaktur yang terkait di sini. Kami memandang investasi padat modal yang seperti ini, padat karya, akan memungkinkan Indonesia untuk lompat lebih cepat," tutupnya.