Cara Arab Saudi Perangi Narkoba: Dari Khotbah Jumat hingga Gandeng Suriah

16 Mei 2023 15:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aparat Arab Saudi menangkap WN Yaman di perbatasan yang hendak menyelundupkan tanaman khat, yang dikategorikan sebagai narkoba.
 Foto: Security.gov.sa
zoom-in-whitePerbesar
Aparat Arab Saudi menangkap WN Yaman di perbatasan yang hendak menyelundupkan tanaman khat, yang dikategorikan sebagai narkoba. Foto: Security.gov.sa
ADVERTISEMENT
Arab Saudi belakangan ini semakin kencang menabuh genderang perang melawan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Dua perempuan WNI di Riyadh yang mengedarkan pil haram juga turut diringkus.
ADVERTISEMENT
Berbagai cara dilakukan negara kerajaan itu untuk memberangus narkoba. Mulai menangkapi para pengedar dan bandarnya, memutus aliran dana mereka, hingga melibatkan ulama.
Pada awal Mei 2023, Menteri Urusan Islam Syeikh Dr Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh yang membawahi masjid-masjid di Arab Saudi, memerintahkan khatib menjadikan bahaya narkoba sebagai materi khotbah salat Jumat untuk tanggal 5 Mei.
Ternyata, tak cuma masjid di bawah Menteri Urusan Islam saja yang memberikan materi seperti itu.
Sheikh Abdullah Al-Juhani bertindak sebagai khatib dan imam salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah. Foto: gph.gov.sa
Salat Jumat di sekitar Ka'bah. Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Masjidil Haram—masjid terbesar di dunia yang dikelola oleh Badan Urusan Dua Masjid Suci, lembaga setara kementerian — juga memberikan khotbah soal bahaya narkoba pada salat Jumat 5 Mei.
Syeikh Abdullah Al Juhani yang menjadi imam dan khatib, mengingatkan jemaah atas bahaya sabu dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT
"Sungguh narkoba itu tidak akan pernah terkumpul dengan keimanan di dalam hati selamanya kecuali salah satunya mengeluarkan yang lain. Nabi SAW bersabda, 'Dan tidaklah ia meminum khamar ketika meminumnya sementara ia dalam keadaan beriman',” begitu antara lain potongan khotbahnya, dikutip dari situs pengelola Masjidil Haram.
Arab Saudi mengganggalkan penyelundupan 8 juta pil yang mengandung amfetamin pada April 2023 yang disamarkan dalam pengapalan krimer kopi. Foto: Security.gov.sa
Dua perempuan WN Indonesia dan 1 WN Bangladesh ditangkap di Riyadh, Arab Saudi, karena mengedarkan narkoba Foto: GDNC Arab Saudi

Gandeng Suriah

Perang melawan narkoba juga merupakan salah satu poin kesepakatan perdamaian Arab Saudi dan Suriah— negara pimpinan Bashar Al-Assad yang 11 tahun dikucilkan dari pergaulan Arab menyusul kebijakan keras terhadap rakyatnya.
Suriah selama ini disebut sebagai penghasil captagon, salah satu jenis narkoba. Arab Saudi adalah salah satu pasar empuk penyelundupkan captagon dari Suriah.
Menlu Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, bertemu Menlu Suriah Dr. Faisal Mekdad di Jeddah, Rabu (13/4/2023) Foto: Twitter/@KSAmofaEN
Pada pekan kedua April 2023, Arab Saudi dan Suriah sepakat merajut kembali hubungan diplomatik dengan membuka kembali kantor kedubes masing-masing. Dalam pertemuan di Jeddah, Menlu Arab Saudi dan Menlu Suriah meneken sejumlah kesepahamanan, antara lain soal narkoba.
ADVERTISEMENT
"Kedua negara juga menggarisbawahi perlunya meningkatkan kerja sama dalam memerangi penyelundupan dan perdagangan narkoba,” begitu salah satu kesepakatan mereka.
Tak lama setelah kesepakatan itu, muncul isu bahwa Arab Saudi bersedia memberikan kompensasi senilai 4 miliar dolar AS kepada Suriah untuk membatasi "produksi dan penyelundupan captagon".
Sumber Reuters menyebut, dana sebanyak itu berbentuk "bantuan pertanian". Namun, sumber di Kemlu Arab Saudi menyangkal kabar itu.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi. Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Mengutip Middle East Monitor, rezim Suriah dan milisi Iran yang mendukungnya, dipimpin oleh kelompok militan Hizbullah Lebanon, adalah pelaku utama produksi dan ekspor captagon, yang merupakan salah satu sumber pendanaan terpenting mereka.
Arab Saudi di bawah kendali Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman — yang sering disebut penguasa de facto — gencar memerangi narkoba karena efeknya yang mengerikan.
ADVERTISEMENT
Harian Al Watan edisi 6 Mei 2023 menyebut tingkat kematian pengguna sabu di Jeddah meningkat 500 persen.