Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Covid Section-Ilustrasi ibu hamil-SQR](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_1280/v1586905537/mgw7jjmu6492kuallejz.jpg)
![Hamil di masa corona? Tetap tenang. Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1584670787/fqu5uxav5ddlzqhjym1r.jpg)
Hal itu, misalnya, dikemukakan Dr. Amir Khan, dosen senior di University of Bradford dan University of Leeds, Inggris. Di negeri itu, pemerintahnya telah mengumumkan bahwa ibu hamil berisiko lebih tinggi terjangkit virus corona .
Itu sebabnya Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Whitty, meminta ibu-ibu hamil untuk mengisolasi diri selama 12 minggu (3 bulan) di dalam rumah.
“Imbauan ini sebagai pencegahan karena pemahaman kami soal virus ini masih dalam tahap awal. Kami hanya ingin memastikan keselamatan mereka,” kata Whitty, dilansir Time.
Bukan hanya ibu hamil, ibu menyusui pun berisiko tinggi terjangkit corona. Menurut Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI JAYA), paparan corona pada kelompok tersebut dapat berakibat fatal.
“Ibu hamil dan ibu menyusui rentan terhadap berbagai penyakit akibat perubahan hormonal, sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka lebih rendah,” kata Sekretaris Jenderal POGI JAYA, dr. Ulul Albab, SpOG.
Ia bahkan menyarankan ibu hamil untuk menunda pemeriksaan berkala ke rumah sakit, karena rumah sakit—yang menjadi tempat pertemuan orang-orang sakit—justru bisa meningkatkan risiko penularan virus corona.
Sementara itu, WHO menyatakan belum ada bukti bahwa ibu hamil berisiko lebih tinggi terjangkit corona. Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, data demografis yang tersedia masih sangat terbatas.
Pada 28 Februari 2020, WHO sempat merilis laporan analisis terkait penularan COVID-19 kepada 147 orang ibu hamil. Dari jumlah itu, 64 ibu hamil positif corona, 82 lainnya masih menjadi pasien terduga, dan satu orang tidak menunjukkan gejala apa pun.
Walau begitu, WHO menyarankan ibu hamil untuk selalu menjaga diri supaya terhindar dari paparan virus corona . Berikut arahan WHO terhadap ibu hamil di masa pandemi ini:
Sering mencuci tangan (dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik).
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
****