Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sejumlah langkah pencegahan terus dilakukan pihak Istana Presiden demi menekan angka penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Tak hanya untuk pegawai di sekitar Istana Kepresidenan saja tapi juga bagi para wartawan atau awak media yang ditugaskan meliput agenda Presiden Jokowi sehari-hari.
Para wartawan ini terdiri dari berbagi media baik dari dalam negeri atau di luar negeri. Biasanya, sambil menunggu kegiatan Jokowi untuk diliput langsung mereka akan menunggu di tempat yang sudah disediakan yaitu press room.
Namun, keluarnya kebijakan baru dari Istana Presiden terkait pencegahan wabah corona membuat perbedaan.
Kebijakan yang dikeluarkan dalam penerapan protokol kesehatan baru yaitu:
1. Semua wartawan yang akan memasuki pers room istana harus menjalani rapid test (Jika ke pers room setiap hari, harus dirapid test setiap hari).
2. Wartawan yang memasuki istana (tidak hanya di pers room), harus menjalani swab test. Bila pihak istana yang mengundang, maka swab test difasilitasi istana.
ADVERTISEMENT
3. Jika tidak ada peliputan yang sangat mendesak, sebaiknya tidak melakukan peliputan. Semua agenda presiden akan disiarkan live streaming.
4. Bagi wartawan yang diundang pihak Istana (untuk liputan kunjungan kerja atau meliput kegiatan presiden di Istana) wajib melakukan swab test di RS yang direkomendasikan istana.
5. Wartawan yang telah melakukan swab test tidak boleh bertemu siapa pun sampai meliput kegiatan presiden. Karena bisa saja hasil test swab negatif, namun karena berinteraksi dengan orang lain dan terpapar, tetap ada risiko terpapar.
6. Konpers setelah Ratas akan dilakukan virtual menggunakan zoom.
7. Bagi wartawan daerah yang akan meliput kegiatan presiden saat kunker, wajib melakukan rapid test H-1 sebelum peliputan.
Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kembali menegaskan, alasan kebijakan ini diterapkan adalah demi kepentingan bersama.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sembari mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19, toh Istana Presiden sudah memfasilitasi liputan dengan live streaming di setiap agenda.
"'Semuanya demi mencegah agar tak terjadi penyebaran COVID-19," kata Bey kepada kumparan, Senin (10/8).
Di samping itu, untuk peliputan saat 17 Agustus mendatang yang dilakukan serba terbatas maka pihak Istana hanya mengizinkan dua stasiun TV yaitu Kompas TV dan TVRI yang melakukan liputan langsung. Dua stasiun TV tersebut merupakan TV pool untuk peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI.
Sementara, untuk media lain akan difasilitasi oleh Biro Pers dan Media Istana dengan materi foto, video yang akan dibagikan melalui grup wartawan.