Cara Keluarga Korban 9/11 Mengenang Mereka yang Gugur

12 September 2017 4:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga AS peringati insiden 9/11. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid)
zoom-in-whitePerbesar
Warga AS peringati insiden 9/11. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid)
ADVERTISEMENT
Peringatan serangan 11 September 2001 atau yang lebih dikenal dengan 9/11 diselenggarakan serentak di World Trade Centre, Pentagon, dan Flight 93 National Memorial, Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memimpin jalannya upacara peringatan di Pentagon, sementara Wakil Presiden Mike Pence memperingati tragedi ini di Flight 93 National Memorial.
ADVERTISEMENT
Keluarga dan kerabat dari mereka yang menjadi korban serangan itu berkumpul dengan membawa foto dan membacakan nama-nama mereka yang turut menjadi korban di World Trade Centre. Mereka tidak pernah absen menghadiri peringatan ini. Salah satu di antaranya adalah Rob Fazio, putra dari Ronald Carl Fazio, salah satu dari ribuan orang yang tewas dalam serangan tersebut.
"Saya akan datang setiap tahun. Ini adalah tempat di mana saya mendapatkan kekuatan," kata Rob, Senin (11/9).
Dilansir Associated Press, serangan teroris itu menewaskan hampir 3.000 orang dan membuat Amerika sadar akan ancaman terorisme di dunia global. Beberapa keluarga korban mengatakan mereka masih tidak percaya 16 tahun telah berlalu sejak kejadian itu.
"Rasanya kejadian itu terjadi kemarin," ujar Corina La Touche sembari mengenang ayahnya, Jeffrey La Touche, yang juga tewas daam serangan itu.
ADVERTISEMENT
"Negara kami bersatu kala itu. Dan tidak mempermasalahkan apa warna kulitmu dan dari mana kamu berasal," kata Magaly Lemagne yang kehilangan saudara laki-lakinya, David Lemagne yang merupakan petugas kepolisian Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey.
Magaly meminta agar semua orang dapat mengheningkan cipta dan mengingat mereka yang gugur dalam serangan tersebut.
"Kita bisa mengesampingkan perbedaan pendapat kita dan menjadi negara yang bersatu lagi," ujarnya.
Warga AS mengheningkan cipta mengenang 9/11. (Foto: Associated Press)
zoom-in-whitePerbesar
Warga AS mengheningkan cipta mengenang 9/11. (Foto: Associated Press)
Dalam pidatonya memperingati 16 tahun serangan 9/11, Trump menyatakan Amerika berduka cita kepada mereka "yang dibunuh oleh teroris" 16 tahun lalu. Presiden dari Partai Republik ini juga memberikan peringatan keras kepada kaum ekstrimistis bahwa "Amerika tidak bisa diintimidasi."
Ketika Amerika bersatu, "tidak ada satu kekuatan pun di bumi yang dapat memisahkan kami," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara di Flight 93 National memorial, Pence mengatakan penumpang dari Penerbangan 93 yang memberontak melawan pembajak telah menyelamatkan diri mereka.
Para penumpang yang mengetahui pesawat yang mereka tumpangi dibajak langsung mengambil tindakan melawan para pembajak. Awalnya, pembajak menargetkan menabrakan pesawat ke Gedung Capitol sebelum akhirnya jatuh di sekitar Shanksville. 33 penumpang dan 7 kru pesawat tewas.
Banyak dari keluarga korban yang datang sembari membawa foto kelulusan, pernikahan, dan kelahiran, seakan memberikan update kepada mereka yang telah pergi 16 tahun lalu itu. Bahkan, ada di antara mereka yang tidak berkesempatan mengenal keluarga mereka yang telah lebih dulu pergi akibat serangan itu.
"Saya sangat berharap saya bisa bertemu denganmu," kata Ruth Daly ketika membacakan nama neneknya yang menjadi korban, Ruth Lapin. "Saya sangat bangga memiliki nama yang sama denganmu. Saya harap kamu memperhatikanku dari surga."
ADVERTISEMENT
"Rasanya sangat bahagia mengetahui ada orang lain yang merasakan rasa sakit yang sama dengan anda," kata Marvaline Monroe sembari berjalan ke upacara peringatan untuk memperingati saudaranya, Keith Broomfield.
Ia datang ke upacara peringatan sesering mungkin untuk terus mengingat saudaranya yang gugur. "Hal ini sangat sulit. Kita tidak akan pernah lupa, tapi kita harus terus hidup dengan segala kenangan yang kita miliki darinya," ujar Marvaline.
Tangis warga AS mengenang tragedi 9/11. (Foto: Associated Press)
zoom-in-whitePerbesar
Tangis warga AS mengenang tragedi 9/11. (Foto: Associated Press)
Sementara Debra Epps mengungkapkan setelah kematian saudaranya, Christopher, dia terus hidup dengan sebuah misi. "Saya melihat setiap hari menjadi hari di mana saya harus melakukan sesuatu yang berbeda, supaya hidup saudara saya dan mereka yang kehilangan nyawanya tidak sia-sia."
Delaney Colaio yang kehilangan tiga anggota keluarganya, yaitu ayahnya Mark Joseph Colaio dan kedua pamannya yaitu Stephen J. Colaio dan Thomas Pedicini memperingati serangan 9/11 dengan membuat sebuah film dokumenter tentang anak-anak yang kehilangan orang tuanya dalam serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya berdiri di sini sebagai pengingat bagi keluarga korban 9/11 dan kepada dunia. Tidak peduli betapa gelapnya kehidupan, ada cahaya di depan jika anda memilih harapan," tutupnya.