Cara KKP Rayu Nelayan agar Mau Bongkar Muat di SKPT Saumlaki

16 Agustus 2017 16:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nelayan Saumlaki usai melaut (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nelayan Saumlaki usai melaut (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam waktu dekat akan merevitalisasi sekaligus membangun Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ukurlaran menjadi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki. Dana sekitar Rp 6 miliar disiapkan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti air bersih dan listrik.
ADVERTISEMENT
Nantinya diharapkan SKPT Saumlaki mau dikunjungi oleh banyak kapal tangkap nelayan. Oleh karena itu, KKP menjanjikan SKPT Saumlaki akan dilengkapi fasilitas perikanan cukup lengkap yang dibutuhkan nelayan.
"Saya akan bangun SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan), tempat penyimpanan, cold storage. Tetapi syaratnya satu, bapak kumpul di sini," ujar Dirjen Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja saat sosialisasi mengenai SKPT Saumlaki di lokasi, Rabu (16/8).
Ikan hasil tangkapan nelayan Saumlaki (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan hasil tangkapan nelayan Saumlaki (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sjarief menargetkan seluruh pembangunan infrastruktur SKPT Saumlaki rampung akhir Oktober atau awal November 2017.
"Kita akan bekerja cepat. Oktober-November jadi. Nanti ikannya bapak dijaga kualitasnya karena nanti bisa diekspor dan dikirim ke Australia," katanya.
Sementara itu, Direktur Kapal dan Alat Penangkapan Ikan (KAPI) Agus Suherman menyatakan, KKP juga akan membangun fasilitas pabrik batu es dengan kapasitas 1,5-3 ton. Lalu fasilitas lainnya yang dibangun adalah Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Kemudian KKP juga akan memberikan gratis 38 kapal tangkap kepada nelayan yang akan dibagikan melalui koperasi.
ADVERTISEMENT
"2017 ini kita siapkan 38 kapal dan alat tangkapannya seperti jaring, pancing, dan rawai. Selain itu, tentu kita ingin memperbaiki pabrik es dan kita juga akan kenalkan mesin produksi es yang sudah hancur bukan balok. Es balok tetap ada. Mesin pabrik es ini kapasitasnya 1,5-3 ton kita siapkan. TPI juga kita mulai bangun," ucap Agus.