Cara Nani Racik Sianida hingga Ganti Motor Kuatkan Sangkaan Pembunuhan Berencana
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini sementara tersangka tunggal. Temuan baru pelaksanaan peragaan. Termasuk cara mencampur, membeli ada beberapa, iya (gamis) dibuang. Sudah cukup untuk menerapkan pasal yang kami sangkakan (pembunuhan berencana)," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi di Polres Bantul, Senin (7/6).
Ngadi menegaskan pihaknya akan segera mengirim berkas ke Kejaksaan. Sehingga kasus ini bisa segera disidangkan.
"Secepatnya karena dari kejaksaan sudah kita hadirkan untuk rekonstruksi," ujarnya.
Nani diketahui telah memesan sianida secara online pada 28 Maret 2021 dan diterima pada 31 Maret 2021 di salon tempatnya bekerja.
Aksi keji Nani ini dilaksanakan pada 25 April lalu. Dia sempat mengganti pakaian dengan gamis dan jilbab sebelum membeli sate dengan snack di salah satu warung.
ADVERTISEMENT
Nani lantas mencampur bumbu sate dengan satu sendok plastik sianida di tempatnya bekerja. Dia menyobek plastik bumbu dan memasukkan sianida dengan sendok.
Dia juga menukar motor Varionya dengan Beat milik rekannya sebelum mencari ojol yang akan mengirim sate tersebut.
Nani melihat Bandiman, seorang ojol tengah duduk, dan menghampirinya. Dengan alasan tak punya aplikasi, dia meminta Bandiman mengantar sate itu ke rumah Tomy dengan upah Rp 30 ribu.
Usai melancarkan aksinya, Nani membuang pakaian gamis dan sisa sianida untuk menghilangkan jejak. Selanjutnya Nani pulang ke rumahnya di Cepokojajar, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.
Nani awalnya berniat meracuni Tomy dengan alasan ditinggal nikah. Dia mengirim sate bersianida melalui ojol via offline.
Namun istri Tomy yang di rumah menolak kiriman dari orang tak dikenal. Bandiman, ojol yang mengantar sate tersebut membawa pulang. Nahas anaknya, N menyantap sate dengan bumbu yang sudah dicampur sianida itu dan tewas.
ADVERTISEMENT