Cara Pemkot Bandung Cegah Pungli Pemakaman Pasien COVID-19 di TPU Cikadut

14 Juli 2021 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pemakaman pasien COVID-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, Rabu (8/4). Foto: Humas Jabar/Pipin
zoom-in-whitePerbesar
Proses pemakaman pasien COVID-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, Rabu (8/4). Foto: Humas Jabar/Pipin
ADVERTISEMENT
TPU Cikadut dalam sepekan terakhir menjadi sorotam. Penyebabnya adalah berawal dari curahan hati seorang warga bernama Yunita.
ADVERTISEMENT
Yunita mengaku diminta duit Rp 2,8 juta saat hendak memakamkan ayahnya yang meninggal karena COVID-19 pada Selasa (6/7).
Belakangan ada juga warga lainnya, Melanie, yang curhat diminta duit Rp 3,5 juta oleh petugas pemakaman di TPU Cikadut saat hendak memakamkan tantenya pada Senin (5/7).
Yunita dan Melanie mengaku sama-sama diminta duit saat pemakaman oleh oknum di TPU. Bahkan mereka dimintai duit oleh orang yang sama, yaitu Redy Krinoyana. Dugaan adanya pungli itu mendapat respons dari Pemkot Bandung. Kepala Dinas Tata Ruang Pemkot Bandung Bambang Suhari mengatakan, institusinya langsung memonitor TPU Cikadut.
Bambang bakal menurunkan petugas ke lokasi untuk melakukan monitoring secara rutin.
Para peziarah berdoa di pemakaman khusus COVID-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/5/2021). Foto: Bagus Ahmad Rizaldi/ANTARA
Sebelumnya menurut keterangan Yunita, Redy meminta duit jutaan rupiah karena ayah Yunita merupakan nonmuslim. Pemakaman COVID-19 di TPU Cikadut yang nonmuslim itu jaraknya jauh, sekitar 500 meter dari pemakaman blok muslim. Sementara itu, ketersediaan ekskavator hanya satu yang ditempatkan di blok muslim. Redy meminta duit itu untuk upah gali dan juga uruk bersama warga lainnya. Terkait penyediaan ekskavator di lahan pemakaman nonmuslim, Bambang mengatakan memang belum akan disediakan dalam waktu dekat ini. Sebab tenaga tambahan yang didatangkan dari TPU lain dinilai sudah mencukupi untuk melakukan penggalian.
ADVERTISEMENT
Tenaga Gali Kubur Tambahan di TPU Cikadut Seperti diketahui, di TPU Cikadut saat ini ada 35 tukang pikul peti mayat, 17 tukang gali kubur dan 5 petugas administrasi. Sehingga jika ditotal ada 57 petugas harian lepas (PHL).
Bambang kemudian memberi tambahan 62 PHL dari tempat pemakaman umum (TPU) lain di Kota Bandung yang khusus bertugas di TPU Cikadut.
"Kalau dari sisi persentase kan jumlahnya juga kecil atuh, misalnya yang meninggal dunia ada 50, paling yang nonmuslim mah hanya 3," ujar Bambang, saat dihubungi pada Rabu (14/7).
Bambang memastikan, tak ada lagi warga yang menyediakan jasa penggalian di TPU Cikadut. Dengan demikian, diharapkan tak ada lagi uang yang dikeluarkan oleh ahli waris jenazah.
ADVERTISEMENT
"Sudah, warga tidak melakukan itu karena sudah ditambah oleh PHL TPU lain yang sudah kita berdayakan di sana," kata dia.
TPU Cikadut merupakan lokasi pemakaman utama bagi pasien corona yang meninggal. Menurut peraturan, pemakaman jenazah pasien corona tidak dipungut biaya alias gratis.