Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cara Rival Erdogan Menang di Putaran Dua Pilpres Turki: Gaet Suara Anak Muda
16 Mei 2023 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kilicdaroglu pada putaran pertama pemilu pada Minggu (14/5) mendapat 45 persen suara. Sedangkan Erdogan mendulang 49.5 persen suara. Lantaran belum ada yang mencapai suara mayoritas di atas 50 persen maka putaran kedua digelar pada 28 Mei 2023 mendatang.
Jelang putaran kedua, Kilicdaroglu mulai menyusun strategi usai kekalahan mengejutkan pada putaran pertama. Dalam berbagai survei jelang pemilu putaran pertama Kilicdaroglu kerap unggul dari Erdogan.
Ia mengincar kelompok muda untuk memenangkannya dalam pertandingan melawan Erdogan. Kelompok muda merupakan lapisan masyarakat yang kecewa atas keterpurukan ekonomi Turki di bawah Erdogan.
"Pesan perubahan muncul dari kotak suara. Mereka yang mau perubahan di negara ini sekarang lebih banyak dari yang tidak menginginkannya," kata Kilicdaroglu seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Kilicdaroglu berdasarkan kegagalan Erdogan mendapat 50 persen suara pada putaran pertama pemilu Turki.
Demi meyakinkan kelompok muda, Kilicdaroglu membawa narasi betapa tingginya biaya hidup di bawah pemerintahan Erdogan. Kilicdaroglu percaya kondisi itu tercipta akibat kebijakan Erdogan memangkas suku bunga yang menyebabkan penurunan tajam nilai mata uang Lira dan meroketnya inflasi.
"Kalian sudah tidak punya lagi uang untuk segalanya. Kesenangan hidup kalian direbut. Padahal masa muda seharusnya bebas dari khawatir," papar Kilicdaroglu
"Kalian tidak akan pernah mendapatkan masa muda mu kembali. Kami punya waktu 12 hari untuk keluar dari terowongan gelap ini," sambung dia.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini