Cara Satgas COVID-19 Tangani Pengungsi Banjir: Pisahkan Kelompok Muda dan Rentan

20 Februari 2021 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir di Kawasan Rawajati, Kalibata, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir di Kawasan Rawajati, Kalibata, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bencana alam banjir tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek. Pada Sabtu (20/2) pagi ini, terpantau banjir terjadi di Jakarta, Bekasi, hingga Tangerang.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan bencana alam di tengah pandemi corona memang jadi tantangan tersendiri.
"Seperti kejadian [banjir] di Kalimantan Selatan, lebih dari 50 ribu warga mengungsi. Dan inilah tantangan terbesar ketika tidak cukup ruang, tempat untuk menampung saudara-saudara kita yang mengalami musibah," ungkap Doni dalam konferensi pers di kanal YouTube BNPB, Sabtu (20/2).
Lantas, strategi apa yang dilakukan BNPB dalam menerapkan protokol kesehatan bagi korban bencana alam yang harus mengungsi?
Kepala BNPB Doni Monardo memimpin rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Foto: BNPB
"Strateginya adalah pemisahan antara kelompok rentan dan kelompok yang muda usianya. Rentan adalah lansia dan mereka yang punya komorbid, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui, balita, dengan kelompok muda," jelas Doni.
Ketua Satgas COVID-19 itu menjelaskan, sejauh ini langkah tersebut sudah efektif dilakukan di daerah-daerah yang sebelumnya mengalami bencana alam.
ADVERTISEMENT
Namun, ia menegaskan perlu adanya kerja sama yang baik oleh seluruh pihak terbaik. Sehingga, solusi penanganan bencana alam bisa terkendali, dan pengungsi tetap aman dari penularan virus corona.
Petugas SAR menggunakan perahut karet untuk mengevakuasi korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
"Tetapi sekali lagi, kerja sama semua komponen akhirnya bisa memberikan solusi, jalan keluar yang lebih baik lagi," ucap Doni.
Dalam kesempatan itu juga, Doni mengimbau kepada daerah-daerah dengan kasus corona yang sudah melandai agar tetap waspada. Sebab, ancaman COVID-19 masih bisa muncul jika masyarakat melonggarkan protokol kesehatan.
"Masyarakat cenderung lupa. Tugas kita mengingatkan ketika satu daerah landai, lantas lalai, setelah landai biasanya lalai, ini perlu ada orang-orang tokoh-tokoh yang mengingatkan," pungkasnya.