Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cari Nelayan Hilang, Basarnas Malah Temukan Hamparan Sampah di Selat Bali
3 Mei 2025 12:44 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Pemandangan tak sedap mencoreng keindahan perairan Selat Bali, tepatnya di sekitar kawasan wisata ikonik Patung Gandrung Watu Dodol, Banyuwangi. Hamparan sampah dengan perkiraan panjang mencapai 500 meter terlihat mengotori laut pada Jumat (2/5).
ADVERTISEMENT
Ironisnya, penemuan ini justru terjadi di tengah upaya Tim Basarnas Banyuwangi yang tengah melakukan pencarian seorang nelayan yang hilang di area tersebut.
Kepala Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, mengungkapkan keterkejutan timnya saat mendapati lautan sampah yang didominasi oleh material plastik dan serpihan kayu. Bahkan, tumpukan sampah ini sempat menghambat laju kapal SAR, menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan mesin.
"Pagi tadi waktu berangkat pencarian, kita jalan pelan karena takut sampah menyangkut ke mesin. Kami juga sempat kaget karena biasanya jalur ini bersih, tapi kali ini justru banyak sampah," tuturnya.
Fenomena serupa rupanya juga menjadi mimpi buruk bagi pengelola kawasan wisata Grand Watu Dodol (GWD) yang berlokasi tak jauh dari penemuan sampah oleh Basarnas.
ADVERTISEMENT
Sampah kiriman ini tak hanya merusak lanskap pantai yang menawan. Namun juga menumpuk di sepanjang garis pantai. Secara langsung mengganggu kenyamanan dan aktivitas para wisatawan.
Abdul Azis, Pengelola Wisata GWD, mengungkapkan bahwa gelombang sampah dalam skala besar ini mulai membanjiri kawasan mereka sejak sekitar sepuluh hari terakhir.
"Sekitar sepuluh hari lalu banyak sampah kiriman yang berdatangan. Ini menyebabkan kawasan wisata menjadi kotor," jelasnya dengan nada prihatin.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa beberapa waktu lalu, perahu-perahu wisata bahkan kesulitan untuk berlabuh akibat pantai yang dipenuhi sampah.
Meskipun pihak pengelola telah berupaya keras melakukan pembersihan pantai secara rutin setiap hari, volume sampah yang terus berdatangan menjadi tantangan yang berat.
"Rutin kami bersihkan agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan," ujar Azis.
Mereka menduga bahwa sumber utama sampah ini adalah aliran sungai yang bermuara di sekitar kawasan tersebut, kemudian terbawa arus laut.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak tahu secara pasti dari mana datangnya sampah ini. Yang jelas sampah ini berasal dari sungai dan masuk ke laut," imbuhnya.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Taufik Rohman, membenarkan adanya permasalahan serius ini dan menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola wisata GWD.
"Setelah saya konfirmasi ke teman-teman pengelola wisata GWD, memang itu sampah-sampah yang terbawa sungai ke laut. Akhirnya ketika ada angin ke pantai tentunya sampah-sampah tersebut akan menumpuk di pantai," terangnya.
Taufik menekankan perlunya perubahan mendasar dalam perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah.
"Maka dari itu diharapkan masyarakat lebih peka terhadap pengelolaan sampah agar tidak mengotori laut," tutup Taufik.
Pemulung di Banyuwangi Diamankan TNI AL Usai Viral Buang Sampah di Pesisir
Prajurit Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Muncar di bawah komando Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi mengamankan seorang pembuang sampah sembarangan di pesisir Pantai Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/5).
ADVERTISEMENT
Terduga pelaku, yang diketahui berinisial W, ternyata berprofesi sebagai pemulung. Pria yang merupakan warga Kecamatan Rogojampi ini diamankan setelah video aksinya membuang sampah di kawasan pelabuhan tersebut viral di berbagai platform media sosial.
Komandan Lanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, menjelaskan kronologi penangkapan pelaku. Berdasarkan penyelidikan dan informasi yang dihimpun, petugas Posal Muncar berhasil mengidentifikasi W dan mengamankannya untuk dimintai keterangan.
Dalam keterangannya kepada petugas, W mengaku sedang mencari barang bekas di sekitar area tempat pembuangan sampah yang berada di dekat pesisir. Namun, aktivitasnya tersebut justru menyebabkan gunungan sampah menjadi berantakan dan meluber hingga ke jalan.
Lebih mengejutkan, W mengaku mendapatkan saran dari oknum warga sekitar untuk membuang sebagian sampah tersebut ke laut.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat menyesalkan tindakan yang tidak bertanggung jawab ini. Kawasan pesisir adalah area yang harus kita jaga bersama kelestariannya," ujar Letkol Puji saat memberikan keterangan pada Jumat (2/5).
Letkol Puji juga menyoroti akar permasalahan pencemaran di Perairan Muncar. Menurutnya, kebiasaan buruk sebagian masyarakat dalam pengelolaan sampah serta minimnya fasilitas yang memadai menjadi faktor utama terjadinya pencemaran.
"Kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Banyuwangi sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pesisir Muncar," tegasnya.
Menyikapi kejadian ini, Lanal Banyuwangi tidak akan tinggal diam. Letkol Puji menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung upaya penegakan hukum terkait pelanggaran lingkungan.
"Kami akan mendorong penegakan sanksi yang tegas bagi pelaku pembuangan sampah sembarangan ini. Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa terulang kembali, sekaligus menjaga kebersihan pelabuhan dan kawasan pesisir Muncar," tandasnya.
ADVERTISEMENT