Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Casis Bintara Dibunuh Oknum TNI AL: Dijanjikan Lulus, Keluarga Sampai Jual Tanah
31 Maret 2024 15:47 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Calon siswa (casis) Bintara TNI Angkatan Laut (AL) asal Nias, Sumatera Utara, bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua (21 tahun), tewas dibunuh oknum TNI AL Serda AAM. Motifnya diduga karena masalah uang.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana cerita di balik pembunuhan ini?
Tante kandung Iwan, Yanikasi Telaumbanua, mengungkap sejumlah fakta sebelum terjadi pembunuhan. Kata Yanika, keponakannya itu, sangat ingin menjadi seorang abdi negara.
Iwan sudah mengikuti sejumlah seleksi, baik seleksi Polri, TNI AD, hingga TNI AL. Iwan pun sempat mengikuti seleksi TNI AL di Nias. Namun, dia belum berhasil.
Melihat keseriusan itu, abang kandung Iwan, Antonius Telaumbanua, mencari upaya agar adiknya bisa lolos ujian. Ia pun punya teman yakni Serda AAM yang merupakan personel TNI AL di Nias.
Serda AAM lalu menawarkan bantuan kepada kakak korban dengan imbalan sejumlah uang. Dia mengatakan bisa membantu Iwan lolos di seleksi Bintara. Namun, harus di Kota Padang, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
“Serda itu menjamin Iwan lolos tanpa tes di Padang karena ada paman dari Serda ini yang berpangkat di sana,” kata Yanikasi kepada kumparan pada Minggu (31/3).
“Jadi percayalah orang tua si Iwan dan abangnya, dengan menjaminkan uang Rp 200 juta. Dan dibayar itu semua, yang penting (lolos),” kata dia.
Dibawa tiba-tiba
Iwan lalu dibawa oleh Serda AAM pada 16 Desember 2022. Iwan dijemput secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
“Saat itu Iwan lagi tidur dan dibangunkan untuk pergi . Dipangkas dulu dia sebelum pergi, belum makan pun dia kata mamanya. Bahkan kami keluarga belum dipanggil untuk berdoa waktu itu,” kata dia.
“Tiba-tiba saja sore hari karena malamnya langsung pergi ke Padang,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Keluarga jual mobil hingga tanah
Yanikasi mengatakan keluarga Iwan bukanlah keluarga ekonomi berlebih. Bahkan, uang untuk membayar seleksi Bintara kepada Serda AAM diperoleh dengan cara menjual mobil hingga tanah mereka di kampung.
“Setelah dirinci Rp 241 juta lebih, Rp 250 juta di rekening aja. Belum dihitung biaya-biaya yang lain . Iya sudah dikasih (ke pelaku), orang tua Iwan sudah menjual mobil, jual tanah, demi cita-cita Iwan,” sambungnya.
“Iwan ini bersikeras untuk menjadi abdi negara,” tuturnya.
Awal kecurigaan keluarga
Sejak diberangkatkan ke Padang, keluarga Iwan tak menaruh curiga. Pasalnya, Iwan berangkat bersama Serda AAM yang sudah mereka anggap sebagai keluarga.
“Jadi sudah percayalah orang tua si Iwan si Serda ini karena si Serda ini sudah dianggap keluarga, anak, di anggap abang si korban. Sudah kami anggap keluarga, anak,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Namun, pada bulan Juni 2023, keluarga mulai merasakan kecurigaan. Iwan tak kunjung memberi kabar. Di sisi lain, Serda AAM saat ditanya selalu mengulur-ngulur waktu. Serda AAM berdalih Iwan sedang mengikuti pendidikan Bintara dan kondisinya sehat.
Atas kecurigaan ini, keluarga pun melapor ke Denpom Lanal Nias.
Serda AAM pun langsung diamankan dan dimintai keterangan. Ia mengaku telah membunuh Iwan pada Desember 2022 lalu dan membuang jasad Iwan ke jurang di Padang.
Ia lalu ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polisi Militer (Pom) Lantamal II Padang. Atas perbuatannya, Serda AAM terancam hukuman mati.
“Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana, hukuman mati,” kata Komandan Denpom Lanal Nias Mayor Afrizal saat dikonfirmasi pada Minggu (31/3).
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, dua warga diduga ikut terlibat. Namun belum dirinci lebih jauh soal perannya masing-masing.