Catatan PBNU untuk Dua Periode Jokowi: Alhamdulillah Banyak Hasilnya

8 Oktober 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan paparannya di Fakultas Fisipol UGM, DI Yogyakarta, Selasa (8/10/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan paparannya di Fakultas Fisipol UGM, DI Yogyakarta, Selasa (8/10/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan segera mengakhiri masa jabatannya. Total dua periode Jokowi memimpin bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Bagaimana catatan PBNU tentang dua periode kepemimpinan Jokowi?
"Ya alhamdulillah ada banyak hasilnya, ada banyak hasilnya," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ditemui di Fisipol UGM, Selasa (8/10).
Gus Yahya juga berterima kasih atas jasa-jasa dari Jokowi. Hal yang baik dari Jokowi diharapkan bisa diwariskan dan dikembangkan.
"Kita berterima kasih atas jasa-jasa Pak Jokowi dan kita berharap bahwa hal yang baik yang beliau wariskan akan terus dikembangkan akan lebih baik lagi," ucapnya.
Presiden Joko Widodo hadir di Harlah ke-78 Muslimat NU di GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1). Foto: Dok. NU
Sementara itu, Indikator Politik Indonesia melakukan survei nasional terkait evaluasi publik terhadap 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Survei dilakukan pada 22-29 September 2024.
Berdasarkan survei soal kepuasan kinerja Jokowi, sebanyak 15,04 menyatakan sangat puas, 59,92 persen responden menyatakan cukup puas.
ADVERTISEMENT
Lalu, sebanyak 20,21 persen responden mengaku kurang puas, dan 4,23 persen tidak puasa sama sekali.
Sementara dalam tren kinerja Jokowi, hasil survei menunjukkan dalam satu bulan terakhir kepuasan cenderung menurun.
"Mayoritas merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi, 75%," kata Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, Jumat (4/9).