Catatan Remaja Pembunuh Bocah: Tulisan, Sketsa hingga Sosok Slenderman

8 Maret 2020 6:29 WIB
Hasil goresan tangan remaja 15 tahun pelaku pembunuhan bocah, di Jakarta Pusat. Foto: Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hasil goresan tangan remaja 15 tahun pelaku pembunuhan bocah, di Jakarta Pusat. Foto: Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Jakarta Pusat masih mengusut kasus remaja pembunuh bocah berusia 6 tahun di Jakarta. Remaja tersebut tega membunuh si bocah dengan membenamkannya ke bak mandi.
ADVERTISEMENT
Usai melakukan aksinya, pelaku menyembunyikan jasad korban di dalam lemari selama satu malam. Remaja itu kemudian memutuskan menyerahkan diri ke pihak berwajib atas tindakannya.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, anak itu merupakan korban pembunuhan oleh tetangganya yang masih berusia 15 tahun berinisial NF. Pelaku sudah menyerahkan diri.
"Reskrim Polsek Sawah Besar sudah menerima penyerahan tersangka NF. Pada hari Jumat sekitar pukul 09.00 WIB tersangka datang ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat dan mengaku telah membunuh korban," kata Heru kepada wartawan.
Polisi mengatakan, dari laporan tersebut, remaja itu melakukan pembunuhan pada Kamis (5/3). Korban yang berjenis kelamin perempuan itu dibunuh saat tengah bermain dengan pelaku.
"Kamis sekitar pukul 16.00 WIB korban datang ke rumah tersangka di Sawah Besar, Jakarta Pusat kemudian bermain dengan tersangka," ucap Heru.
ADVERTISEMENT
"Kemudian tersangka mengikat leher korban dengan kain dan menyumpal mulut korban dengan kain setelah itu tersangka memasukkan korban ke dalam lemari baju yang ada di dalam kamar tersangka," tambahnya.
Polisi kemudian melakukan penelusuran ke rumah korban. Di sana, polisi menemukan catatan di dalam buku dan kertas milik pelaku. Pelaku memang dikenal pandai dalam menggambar.
“Anak ini cukup cerdas, berkemampuan Bahasa Inggris cukup baik. Dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan. Seperti i hope bla bla bla, Sulit mengatakan maaf dan sebagainya,” kata Soesatyo di lokasi, Jumat (6/3).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP. Susatyo P. Condro menunjukkan gambar yang dibuat remaja pembunuh bocah di Jakarta Pusat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Pelaku menggambar sosok perempuan kecil. Di gambar pertama, ada perempuan berambut bondol yang tengah menunduk. Ada juga gambar lain yang menampilkan seseorang tengah diikat.
ADVERTISEMENT
“Dan hasil olah TKP sebelumnya kami mendapatkan hasil tulisan tangan yang pertama adalah bagaimana kemampuan menggambar tersangka cukup baik. Kemudian bagaimana ungkapan dia please babe don't make me sad dan sebagainya,” jelas dia.
“Ungkapan-ungkapan perasaan dia dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini. Ini sudah tergambar. Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, (bertulis) keep calm and give me torture,” tutur dia sambil menunjukkan gambar.
Hasil goresan tangan remaja 15 tahun pelaku pembunuhan bocah, di Jakarta Pusat. Foto: Ricky Febrian/kumparan
Secara keseluruhan, tulisan milik pelaku tersimpan di dalam beberapa kertas, buku, dan sebuah papan tulis.
Tulisan milik remaja pelaku pembunuhan itu rata-rata ditulis menggunakan bahasa Inggris. Tulisan tersebut bernada kemarahan dan kesedihan pada seseorang.
Di papan tulis yang ditemukan polisi, remaja itu banyak menuangkan perasaannya dalam tulisan. Misalnya: 'I'm the teen that couldn't control my emotional' dan 'Tidak membenci hanya saja aku tenggelam dalam emosi', merupakan beberapa tulisan milik pelaku di papan tulis.
Hasil goresan tangan remaja 15 tahun pelaku pembunuhan bocah, di Jakarta Pusat. Foto: Ricky Febrian/kumparan
Polisi juga menemukan dua lembar kertas berisi gambar dan tulisan di kamar pelaku. Di kertas tersebut, ia menulis 'My lucifer is lonely', kemudian 'I'm the bad guy', dan 'All good girls go to hell'. Di kertas itu, ia juga menggambar sepasang mata.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga kertas lain berisi tulisan dalam huruf kapital, seperti: 'Let me steal your soul', gambar karakter urban legend Slenderman, dan sejumlah tulisan lainnya yang bernada kemarahan serta kekecewaan terhadap sang ayah.
Usut punya usut ternyata remaja tersebut mengidolakan sosok Slenderman. Remaja itu juga hobi menonton film bergenre horor dan thriller. Diketahui, film yang sering ditonton pelaku di antaranya Chucky dan Slenderman.
"Dia sudah sampaikan bahwa, 'saya hobi nonton film horor misalnya Chucky, Slenderman', mungkin dia punya inspirasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP. Susatyo P. Condro menunjukkan goresan yang dibuat remaja pembunuh bocah di Jakarta Pusat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Wujud Slenderman yang diidolakan remaja itu identik dengan beberapa gambar yang ditemukan polisi. Dari penelusuran, polisi mengamankan gambar manusia tanpa wajah dan mengenakan setelan jas, mirip dengan karakter fisik Slenderman.
ADVERTISEMENT
Slenderman merupakan karakter fiksi yang dibuat oleh Eric Knudsen, dan muncul pertama kali di forum internet Something Awful tahun 2009. Ia juga kerap muncul sebagai karakter di berbagai film terpisah yang berkisah soal penguntitan, penculikan, hingga teror yang membuat trauma anak-anak.
Karakter Slenderman ini juga sudah pernah difilmkan pada tahun 2018 berjudul Slender Man. Polisi memutuskan sudah menyerahkan gambar tersebut untuk dianalisa psikolog.
Aksi keji yang dilakukan sang remaja tersebut itu diduga terinspirasi dari sosok Slenderman.
"Slenderman ini dia punya favoritnya. Favoritnya lah, kisah tentang remaja penculikan anak-anak, pembunuhan," kata Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya, saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).