Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Nurmansjah Lubis, berjanji akan menggelontorkan banyak anggaran dalam mengatasi masalah banjir Jakarta . Cawagub dari PKS itu menilai anggaran banjir yang saat ini jumlahnya mencapai Rp 1,5 triliun masih kurang.
ADVERTISEMENT
“Enggak apa-apa! Duit kita buang buat pengendalian banjir, sekarang cuma sedikit cuma Rp 1,5 triliun pengendalian banjir enggak cukup,” kata Nurmansjah saat acara debat cawagub DKI yang digelar oleh Fraksi PSI DPRD DKI di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (6/3).
“Jadi harus kita fokus, sudah nih dari pada kita di-bully udah banyakin aja duitnya. Selesai,” ujar Nurmansjah.
Nurmansjah mengatakan, jika terpilih jadi cawagub DKI, dia akan memprioritaskan anggaran paling besar untuk penanganan banjir . Sebab, menurutnya, banjir jadi masalah paling besar yang dialami Jakarta disusul macet dan sampah.
“Karena Jakarta kota besar yang terdiri dari persoalan 3 hal, banjir, macet, sampah, di mana-mana ini ada sehingga mau enggak mau politik anggaran harus berpihak ke 3 hal itu,” kata Nurmansjah.
ADVERTISEMENT
Nurmansjah pun mencontohkan akan menambah Rp 1 triliun dan dibagi-bagi per suku dinas. Artinya setiap suku dinas mendapat sekitar Rp 150 miliar untuk menangani banjir.
Menurut Nurmansjah, kunci keberhasilan penanganan banjir dengan dana yang besar, adalah harus benar-benar sampai ke masing-masing wilayah. Nurmansjah mengatakan, di ranah pengawasan ini yang akan jadi tugasnya nanti.
“Satu triliun spreading setiap sudin, Jakpus Rp 150 miliar, Jaktim Rp 150 miliar jadi bayangkan anggaran longgar banget kalau dioptimalkan,” kata Nurmansjah.
Nurmansjah mengaku mendapat inspirasi menggelontorkan anggaran ini dari Gubernur Fauzi Bowo dan Sutiyoso yang juga maksimal mengeluarkan anggaran untuk pengembangan TransJakarta. Sehingga, kini warga Jakarta bisa merasakan manfaatnya.
“Seperti busway kalau enggak didukung anggaran ya susah. Duitnya kita ke situ (penanganan banjir) saja,” kata Nurmansjah.
ADVERTISEMENT