CDC Longgarkan Perjalanan Internasional Bagi Lebih 110 Negara, Termasuk RI

9 Juni 2021 8:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi landasan pacu bandara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi landasan pacu bandara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS telah melonggarkan aturan perjalanan Internasional bagi lebih dari 110 negara dan wilayah. Pembatasan 'dari' dan 'ke' negara serta wilayah tersebut, salah satunya Jepang yang akan melaksanakan olimpiade, diturunkan dari Level 4.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, CDC melaporkan pada Senin (7/6), ada 61 negara yang diturunkan dari peringkat Level 4, yakni level tertinggi di mana semua perjalanan tidak disarankan. Kini, negara dengan Level 4 disarankan membuka perjalanan internasional bagi individu yang sudah divaksinasi penuh.
Sementara itu, seorang juru bicara CDC mengatakan ada tambahan 50 negara dan wilayah yang diturunkan ke Level 2 atau Level 1 pada Selasa (8/6). Negara-negara dengan Level 1 yakni mereka yang memiliki kasus COVID-19 paling rendah.
Saat ini di antaranya Singapura, Israel, Korea Selatan, Islandia, Belize, dan Albania. Sedangkan negara yang terdaftar di Level 3 seperti Prancis, Ekuador, Filipina, Afrika Selatan, Kanada, Meksiko, Rusia, Spanyol, Swiss, Turki, Honduras, Hongaria, Italia, hingga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah memperbarui rekomendasi pelaku perjalanan berdasarkan pembaruan CDC baru-baru ini. Tetapi tidak semua negara atau wilayah mendapat kelonggaran dari AS akibat sejumlah faktor lain.
"Seperti ketersediaan penerbangan komersial, pembatasan masuknya warga negara AS, dan hambatan untuk mendapatkan hasil tes COVID-19 dalam tiga hari," berikut pernyataan departemen itu.
Departemen Luar Negeri AS hanya memutuskan menurunkan level di 85 negara dan wilayah, termasuk Jepang.
Ilustrasi penumpang menunggu waktu boarding di bandara. Foto: Shutter Stock
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri telah mendesak agar tidak melakukan perjalanan ke Jepang ada 24 Mei. Alasannya gelombang baru kasus virus corona sebelum Olimpiade Tokyo akan dimulai pada 23 Juli.
Peringatan Departemen Luar Negeri ini menimbulkan kekhawatiran dan mendorong Gedung Putih untuk menegaskan kembali dukungannya terhadap rencana Tokyo dalam menyelenggarakan Olimpiade musim panas ini dan untuk atlet AS yang bersaing di sana, meski ada gelombang infeksi baru dan tingkat vaksinasi yang rendah di negara tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Penonton asing sendiri kini telah dilarang di Olimpiade. Adapun penyelenggara diharapkan membuat keputusan akhir bulan ini soal penonton domestik.

Kriteria Baru CDC

Di sisi lain, CDC menerangkan kelonggaran terjadi akibat revisi kriteria syarat kesehatan untuk perjalanan yang diberlakukan. Kata CDC, peringkat Amerika Serikat pun telah diturunkan menjadi Level 3 dari Level 4.
Lebih lanjut, kriteria baru CDC untuk rekomendasi Level 4 (tak disarankan membuka perjalanan internasional) suatu negara telah berubah menjadi 500 kasus per 100.000 dari 100 kasus COVID-19 per 100.000.
Sehingga, banyak negara kini memiliki peringkat lebih rendah karena kriterianya berubah atau karena wabah COVID-19 mereka lebih terkontrol. CDC pun berharap ada lebih banyak negara yang bisa mendapatkan peringkat perjalanan yang lebih rendah dan menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Menurut CDC, negara-negara lain yang diturunkan ke Level 3 termasuk Honduras, Jordan, Libya, Panama, Polandia, Denmark, Malaysia, dan Ukraina.
Ilustrasi bandara Foto: Shutter Stock
Di satu sisi, banyak negara yang sekarang peringkatnya lebih rendah tetap berada dalam daftar negara-negara yang dikenai pembatasan perjalanan oleh pemerintah AS. Sebagian besar negara ini telah dikenai pembatasan oleh AS sejak awal 2020.
Amerika Serikat masih melarang hampir semua warga negara non-AS yang dalam 14 hari sebelumnya berkunjung ke China, Inggris, Irlandia, India, Afrika Selatan, Brasil, Iran, dan 26 negara Schengen di Eropa tanpa kontrol perbatasan.
Dengan begitu, ada beberapa negara yang sekarang memiliki tingkat infeksi rendah masih dibatasi, tapi ada pula negara dengan tingkat kasus tinggi justru dilonggarkan AS. Mengenai hal ini, Direktur CDC Rochelle Walensky punya penjelasan.
ADVERTISEMENT
"Aturan ini didasari percakapan antar-lembaga, dan kami melihat data secara real time tentang apa yang harus kami lakukan dengan itu," kata dia.