Cegah Cacar Monyet, China Minta Warganya Tidak Sentuh Warga Asing

20 September 2022 10:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat tinggi kesehatan China membuat pernyataan kontroversial, terkait upaya penanganan cacar monyet. Beberapa hari lalu China melaporkan kasus pertama cacar monyet.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan di sosial media Weibo, kepala epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Wu Zunyou meminta agar warga China tak menyentuh warga asing. Komentar Wu memicu kecaman lantaran dianggap rasis.
"Demi mencegah potensi penyebaran infeksi cacar monyet dan bagian dari gaya hidup sehat. saya merekomendasikan, satu, jangan ada kontak dari kulit ke kulit dengan warga asing," kata Wu seperti dikutip dari BBC.
Ia menambahkan, warga asing yang baru kembali dari luar negeri dalam tiga pekan terakhir, adalah pihak patut diwaspadai dalam upaya pengendalian cacar monyet di China.
Komentar Wu menjadi perdebatan sengit warga China di media sosial. Kritik tajam pun diarahkan ke Wu.
"Tidak untuk berkata seperti itu. Saat permulaan pandemi (COVID-19) warga asing berdiri bersama kami dan berkata warga China bukan virus," kata seorang warganet China.
ADVERTISEMENT
"Begitu rasis komentar ini," kata pengguna lainnya.
China pada pekan lalu mengumumkan kasus pertama cacar monyet muncul di provinsi Chongqing. Kasus itu baru kembali dari luar negeri.
China tidak mengungkapkan apakah kasus pertama itu adalah warga lokal atau warga asing.
Kini, kasus Cacar Monyet sudah ditemukan di lebih dari 90 negara di dunia termasuk di Indonesia. WHO telah mengumumkan Cacar Monyet sebagai darurat kesehatan dunia.
Total ada 60 ribu kasus Cacar Monyet di seluruh dunia. Gejala utama Cacar Monyet di antaranya demam, sakit kepala sampai muncul ruam di tubuh.