Cegah Corona, MUI Imbau Kumpul Bersama Seperti Tablig Akbar Ditunda Sementara

3 Maret 2020 18:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waketum MUI, KH Muhyiddin Junaidi, di Kantor Wapres. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Waketum MUI, KH Muhyiddin Junaidi, di Kantor Wapres. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi, mengimbau umat Islam di Indonesia menghindari acara-acara yang menimbulkan kerumunan massa di ruang publik. Imbauan ini dikeluarkan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
Sebab, acara tersebut memiliki risiko tinggi menyebarkan virus, karena mengumpulkan massa dalam jumlah banyak di satu ruangan.
"Kalau sifatnya terbatas dan dijamin enggak ada possibility mungkin menyebarnya virus melalui udara, ya, silahkan. Tapi karena virus ini cepat menyebar dan enggak bisa dideteksi mata telanjang dan dia bisa menyebar melalui udara dan sebagainya, maka sebaiknya ditunda event-event seperti itu (tablig akbar)," ujar Muhyiddin di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).
Muhyiddin menyarankan, jika tetap ingin menggelar acara serupa, sebaiknya acara itu mengantongi izin dari Dinas Kesehatan di wilayahnya masing-masing.
Ilustrasi tabung reaksi menunjukkan positif virus Corona. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Ia juga mengimbau pihak yang ingin menggelar tablig akbar untuk menggelar di tempat yang higienis dan sesuai dengan standar kesehatan berlaku.
ADVERTISEMENT
"Ya, sebaiknya, sebaiknya seperti itu (dapat izin Dinas Kesehatan). Kita mengurangi. Karena event-event terbuka bisa saja terpapar oleh virus. Tapi kita tak boleh takut seakan-seakan semua kita hentikan," kata Muhyiddin.
"Kecuali diadakan di tempat yang secara higienis dan protektif dan highly guaranted baik," sambungnya.
Muhyiddin lalu mencontohkan kegiatan keagamaan di negara-negara lain yang melibatkan banyak orang dihentikan sementara.
Petugas Ambulans RSUD Kota Depok berdiri di depan ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Negara-negara lain contohnya melarang adanya pertemuan yang dihadiri oleh massa besar, seperti pertandingan sepak bola, konser-konser itu di Italia, di Inggris, di Iran, bahkan di Iran salat Jumat pun ditunda, ditiadakan karena mereka khawatir," tutur Muhyiddin.
Virus corona kini telah memasuki wilayah Indonesia. Terdapat dua warga Depok, yakni ibu dan anak perempuannya, yang positif terjangkit usai melakukan kontak dengan warga Jepang. Ibu itu tertular dari anaknya yang mengikuti acara dansa di sebuah restoran dan kontak langsung dengan WN Jepang yang positif corona.
ADVERTISEMENT
Secara global, virus corona telah menyebar ke lebih dari 40 negara. Sebanyak 90 ribu orang mengidap virus asal Wuhan itu, 3.118 orang meninggal, namun yang diklaim sembuh sebanyak 48.134 orang.