Cegah Insiden GranMax Maut Terulang, Menhub Akan Mitigasi Penerapan Contraflow

10 April 2024 2:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub RI Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, saat konferensi pers di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024) Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhub RI Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, saat konferensi pers di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024) Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bicara terkait insiden GranMax maut yang menewaskan 12 orang saat contraflow di Tol Japek KM 58 Tol Japek pada Senin (8/4) pagi.
ADVERTISEMENT
Awalnya Budi mengatakan, rekayasa lalu lintas sangat diperlukan saat arus mudik dan arus balik. Setiap penerapan rekayasa lalin selalu berjenjang.
"Kita memang lihat bahwa skema contraflow, one way, ganjil genap ini tampaknya masih dibutuhkan untuk digunakan, karena pergerakan itu memang normal naik sedikit, belum perlu one way," ujar Budi saat meninjau arus mudik lebaran di Stasiun Cirebon, Selasa (9/4/2024).
Keputusan untuk menerapkan skema one way dan contraflow, lanjut Budi, haruslah melalui tahap-tahap yang matang.
"Jadi memang tahapannya seperti itu," ucapnya.
Meskipun demikian, Budi juga mengakui bahwa pemerintah sedang melakukan mitigasi terkait keselamatan di jalan tol.
"Tapi jujur, kita sedang memitigasi, yang pasti apa yang kita lakukan berusaha untuk memberikan keselamatan bagi masyarakat yang mudik," tandasnya.
Seorang petugas melihat bangkai kendaraan pascakecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 di Pool Derek Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Sementara,Direktur Registrasi dan Identifikasi (Ditregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menyebut, contraflow bukan hal yang baru diterapkan pada arus mudik.
ADVERTISEMENT
"Ya terkait evaluasi pasca kejadian di KM 58 Jakarta-Cikampek (Japek), sebenernya ada beberapa rekayasa lalu lintas seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya," kata Yusri yang mendampingi Menhub Budi dalam kunjungannya ke Cirebon tersebut
Yusri juga menguraikan aturan dan kondisi yang memicu penerapan rekayasa lalu lintas, termasuk penggunaan contraflow.
"Contraflow di satu lajur, itu syaratnya harus ada kendaraan yang melintas sebanyak 4.400 kendaraan per jamnya otomatis diterapkan contraflow," ujarnya.
Yusri menjelaskan, bahwa evaluasi akan dilakukan terkait kejadian di KM 58 Japek, dengan mempertimbangkan batasan lalu lintas di jalan tol maupun jalan biasa.
"Apalagi dicontraflow itu ya harus memang betul-betul orang masuk ke sana, sehingga ini bagian dari evaluasi kita," tandasnya.