Cegah Kebocoran Data, TNI Bakal Buka Rekrutmen Khusus Ahli IT

10 Juli 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, pihaknya akan membuka rekrutmen khusus ahli IT sebagai antisipasi kebocoran data.
ADVERTISEMENT
Hal ini merespons terkait bocornya data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
"(Antisipasi) harus mulai dari rekrutmennya, personel siber itu, dari civiliannya dia memang harus mempunyai kemampuan IT, baru masuk lewat rekrutmen khusus nanti, pendidikannya khusus, baru dia masukkan ke satuan siber," kata Agus di kompleks parlemen, Senayan, Rabu (10/7).
Agus mengatakan, anggota tim siber ini direkrut khusus dari lulusan SMA IT maupun sarjana dengan jurusan terkait.
"Tidak dari bintara umum, tamtama umum, atau perwira umum, jadi khusus, jadi memang mungkin kuliahnya SMA-nya udah punya kemampuan IT," kata dia.
"Iya. Rekrutmen khusus," tambahnya.
Sedangkan untuk pengiatan tim siber yang saat ini sudah terbentuk, Agus mengatakan ia tengah mengubah doktrin untuk penguatan SDM, pembaruan SOP hingga pengadaan alat-alat yang lebih mutakhir.
ADVERTISEMENT
“Kita di TNI ada satuan siber, jadi kita sedang saya rubah doktrinnya. kita lagi evaluasi, evaluasi dari SDM-nya, mungkin alat-alatnya juga harus bagus,” tuturnya.
Data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI diduga diretas dan diperjual belikan di dark web pada akhir bulan lalu.
Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, data yang diretas itu merupakan data lama.
“Data yang diretas adalah data lama dan di release tahun 2024," kata Nugraha saat dikonfirmasi, Kamis (27/6) lalu.