Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cegah Konflik di Koalisi, Prabowo Disarankan Pilih Cawapres Non Parpol
16 April 2018 7:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, Gerindra harus mencari rekan koalisi karena kursi yang dimiliki belum cukup mengantar Prabowo untuk mendaftar di KPU. Sadar memiliki posisi tawar tinggi, PKS langsung menyodorkan syarat berkoalisi: cawapres Prabowo harus kader partai yang dipimpin oleh Sohibul Iman itu. PKS memang sudah menyaring 9 nama untuk disodorkan menjadi cawapres di 2019.
Menanggapi hal itu, Direktur eksekutif Indobarometer, M Qodari menilai, sebaiknya Prabowo memilih cawapres diluar dari partai politik. Hal itu untuk menghindari kecemburuan di antara parpol pendukung Prabowo.
"Apakah Prabowo mau bikin koalisi kecil atau koalisi besar ? Kalau dia mau bikin kecil, maka dia tinggal pilih calonnya apakah dari PKS atau PAN ada Zulkifli atau PKB yang tentunya Cak Imin. Kalau dia mau bikin koalisi besar, maka calon wakilnya harus non parpol diluar partai itu," kata Qodari kepada kumparan (kumparan.com), Senin (16/4).
ADVERTISEMENT
"Selain itu, calon dari luar parpol supaya tidak menimbulkan iri-irian dan dapat diterima oleh semua," lanjutnya.
Sementara jika Prabowo ingin memilih cawapres dari sembilan nama yang disodorkan oleh PKS, Qodari melihat ada tiga nama yang berpotensi untuk menjadi cawapres Prabowo. Mereka adalah Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Sohibul Iman.
Qodari menilai, tiga nama itu berpotensi besar untuk mendongkrak elektabilitas dan popularitas Prabowo di pilpres 2019 mendatang. Sebab, ketiga tokoh itu juga sudah beredar ditingkat nasional.
"Saya rasa hanya tiga nama itu ya yang berpotensi dari sembilan nama yang disodorkan PKS," ujarnya.
Namun, meski demikian, Qodari menilai sebaiknya Prabowo tidak hanya menggandeng PKS, PAN, dan PPP dalam pemilu nanti. Ia menyarankan agar Prabowo turut mengandeng beberapa parpol lain ntuk memuluskan langkahnya dipemilu 2019 nanti.
ADVERTISEMENT
"Gerindra enggak aman maju cuma dengan PKS atau PAN aja. Kalau mau cepat ya gandeng Demokrat karena Demokrat partai yang cukup besar sehingga dua partai cukup," pungkasnya.