Cegah Meluasnya Corona, Raja Malaysia Tunda Pemilu Sela di Sabah

19 November 2020 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja baru Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri Abdullahayatuddin Al-Mustafa Billah Shah duduk selama upacara penobatan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: REUTERS/Departemen Informasi Malaysia
zoom-in-whitePerbesar
Raja baru Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri Abdullahayatuddin Al-Mustafa Billah Shah duduk selama upacara penobatan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: REUTERS/Departemen Informasi Malaysia
ADVERTISEMENT
Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah membatalkan pelaksanaan Pemilu Sela di Batu Sapi, Sabah. Keputusan diambil untuk mencegah meluasnya infeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Pembatalan berlaku setelah Sultan Abdullah resmi memberlakukan status darurat di Batu Sapi. Wilayah itu awalnya merencanakan menggelar Pemilu Sela pada 5 Desember 2020 mendatang.
Keterangan Pengawas Istana Kerajaan Malaysia Ahmad Fadil Shamsuddin pada Rabu (19/11), keputusan raja diambil usai berkonsultasi dengan PM Muhyiddin Yassin.
Presiden Partai Warisan Sabah Shafie Apdal (tengah) usai memberikan suara selama pemilu di Semporna, Sabah, Malaysia, (26/9) Foto: AFP
Sementara itu, Muhyiddin menyebut keputusan sudah dibicarakan dengan kabinet. Pembatalan pun dilakukan karena mempertimbangkan kesehatan masyarakat.
“Dalam membuat keputusan, kabinet memperhitungkan penyebaran corona karena penyelenggaran pilkada di Sabah September lalu,” ucap Muhyiddin seperti dikutip dari Channel News Asia.
Pertimbangannya lainnya adalah kekhawatiran potensi petugas pemilu terinfeksi corona. Hingga 6 November hanya ada 143 personel jaga, jumlah ini jauh dari angka rata-rata petugas jaga pemilu sela yang dibutuhkan yaitu sebanyak 837.
ADVERTISEMENT
Banyaknya lansia di Batu Sapi juga menjadi salah satu faktor utama kenapa pemilu sela dibatalkan.
“Kami tidak mau ada lonjakan kasus baru di Batu Sapi dan di Sabah, jika ternyata virus ini menyebar usai Pemilu Sela digelar,” ucap Muhyiddin.
“Ini akan mengancam upaya pejuang garis depan kami yang lelah menghadapi pandemi panjang ini,” tegas dia.