Cegah Radikalisme di IPB, Menristekdikti Minta Rektor Petakan Dosen

4 Oktober 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) mendata dosen dan pegawainya. Hal ini dilakukan agar tidak ada dosen atau pegawai di lembaga pendidikan tinggi tersebut yang terpapar radikalisme.
ADVERTISEMENT
"(Untuk antisipasi) makanya saya minta Pak Rektor (Rektor IPB Arif Satria) untuk melakukan mapping, kepada Pak Rektor saya bilang, tolong semua dosen, pegawai dilakukan profiling," kata Nasir usai peresmian kawasan Sains dan Teknologi Pertanian IPB di Taman Kencana, Kota Bogor, Jumat (4/10). Rektor IPB turut mendampingi Nasir dalam peresmian itu.
Tidak hanya untuk IPB, Nasir juga meminta semua perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan hal yang sama.
Nasir tidak ingin ada lagi dosen yang jadi tersangka seperti Abdul Basith, yang diduga merakit 28 bom ikan (sebelumnya disebut bom molotov).
"Saya ingatkan ini bukan hanya untuk IPB saja, tetapi seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Semua para rektor saya minta melakukan profiling kepada semua dosen dan pegawai. Jangan sampai dosen dan pegawai terpapar radikalisme, intoleransi, apalagi terlibat pembuatan bom, semuanya," kata Nasir.
ADVERTISEMENT
Abul Basith merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Ia diduga berniat mengacaukan Aksi Mujahid 212 pada Sabtu (29/9), menggagalkan pelantikan DPR dan MPR, serta pelantikan presiden-wakil presiden terpilih.