Cegah Stunting, Posyandu Dibuka Kembali Saat Corona dengan Prokes Ketat

5 Desember 2020 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Posyandu di tengah pandemi corona. Foto: Kemenkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Posyandu di tengah pandemi corona. Foto: Kemenkes RI
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona memengaruhi kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang, tak terkecuali layanan pemantauan kesehatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
ADVERTISEMENT
Banyak Posyandu tutup sejak awal masa pandemi Maret lalu sehingga menghambat pemantauan perkembangan balita dan program pencegahan stunting. Namun, beberapa kegiatan imunisasi tetap digelar melalui kerja sama dengan petugas kesehatan/bidan.
Menyadari pentingnya pemantauan perkembangan balita dan kontinuitas program pencegahan stunting, Presiden Jokowi pada rapat terbatas, Jumat (5/12), meminta agar Posyandu kembali dibuka dengan memerhatikan protokol kesehatan (prokes).
Kegiatan Posyandu di tengah pandemi corona. Foto: Kemenkes RI
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes pun setuju dengan usulan Jokowi ini. Menegaskan pentingnya Posyandu tetap dibuka dalam masa pandemi karena wadah pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang bayi dan balita, ibu hamil, serta ibu menyusui.
Pembukaan kembali Posyandu pun tentunya harus dengan penerapan prokes secara ketat.
“Jika Posyandu tidak berjalan karena berada di zona tertentu, maka akan menunda pemantauan pada 1.000 hari pertama kehidupan, sejak ibu hamil, menyusui hingga anak usia dua tahun. Ini adalah usia yang rawan. Itu sebabnya, apa pun zonanya, Posyandu sebaiknya berjalan," tulis Kemenkes dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
Merujuk Panduan Operasional Upaya Kesehatan di Posyandu dalam Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Penerapan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19, ada lima prinsip operasional Posyandu selama pandemi.
Pertama, hari buka dan pelayanan mengikuti kebijakan daerah penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut dan wilayah sekitarnya. Kedua, memprioritaskan kegiatan mandiri menggunakan buku KIA.
Kegiatan Posyandu di tengah pandemi corona. Foto: Kemenkes RI
Ketiga, menerapkan prokes 3M (memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak). Keempat, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, konsultasi jarak jauh, dan janji temu.
Kelima, hanya petugas dan pengunjung yang sehat boleh datang pada hari buka Posyandu.
Kegiatan percontohan penerapan prokes tersebut telah dilaksanakan di Posyandu Sari Kemuning 1 dan Sari Mawar 3, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Selain Survei “Kesediaan orang tua Membawa Anak ke Posyandu”, kegiatan juga dipersiapkan secara rinci mulai dari lokasi hingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader.
ADVERTISEMENT
“Untuk pelaksanaan Posyandu tersebut, tentunya kami lakukan briefing dengan para kader Posyandu bagaimana nanti Posyandu bisa berjalan dengan aman,“ ujar Kepala Puskesmas Wanasari, Kecamatan Cibitung, Bekasi, Kristina Br. Ginting.
Ilustrasi Posyandu. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Lebih lanjut, Kristina menjelaskan, di antara persiapan pelayanan Posyandu adalah membersihkan ruangan dan peralatan yang akan dipakai secara menyeluruh serta menyemprotkan disinfektan.
Pembersihan ruangan dan peralatan juga dilakukan secara berkala. Tidak hanya itu, para kader yang bertugas diperiksa kesehatannya, serta dibekali alat pelindung diri (APD).
Kemudian, untuk mencegah kerumunan, para kader Posyandu memberikan undangan kepada seluruh sasaran. Orang tua dan balita mereka, datang sesuai jadwal yang ditentukan dalam kondisi tubuh sehat, wajib memakai masker, balita memakai baju lengan panjang serta mematuhi prokes 3M.
ADVERTISEMENT
Mereka yang dalam keadaan sakit melapor dan tidak diperkenankan datang untuk mencegah potensi penularan penyakit.
Kegiatan yang dilakukan di hari buka Posyandu berupa penimbangan dan pengukuran panjang/tinggi balita, pemeriksaan ibu hamil, imunisasi, pemberian Vitamin A dosis tinggi dalam bentuk kapsul untuk diberikan di rumah.
Kegiatan Posyandu di tengah pandemi corona. Foto: Kemenkes RI
Kemudian, pelayanan KB suntik, konsultasi individu, pemberian makanan tambahan, serta pembagian flyer dan stiker sebagai sarana edukasi pencegahan penularan COVID-19. Sementara itu, layanan KB lainnya seperti pembagian kontrasepsi dilakukan dengan janji temu.
Masyarakat memberi tanggapan positif atas dibukanya kembali Posyandu. Mereka menilai, pembukaan kembali Posyandu membantu untuk mengetahui dan memantau perkembangan anak.
“Setelah sekitar lima bulan tutup, anak saya nggak timbang berat badannya setiap bulan. Biasanya kan tiap bulan selalu ditimbang, cek tinggi badan. Untung sekarang sudah dibuka kembali,” ujar Nining, salah satu sasaran Posyandu.
ADVERTISEMENT