Cegat Warga Hindari Mobilisasi, Rusia Buka Pusat Pendaftaran Wamil di Perbatasan

30 September 2022 13:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga dari Rusia melintasi perbatasan ke Georgia di stasiun Zemo Larsi/Verkhny Lars, Georgia, Senin (26/9/2022). Foto: Irakli Gedenidze/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga dari Rusia melintasi perbatasan ke Georgia di stasiun Zemo Larsi/Verkhny Lars, Georgia, Senin (26/9/2022). Foto: Irakli Gedenidze/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejak awal pekan ini, pihak berwenang mulai membuka lebih banyak kantor pendaftaran wajib militer di dekat perbatasan Rusia. Otoritas berusaha mencegat warga yang memanfaatkan jalur darat untuk melarikan diri dari mobilisasi untuk berperang di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Kantor wamil dibuka di pos pemeriksaan Ozinki di Saratov pada Kamis (29/9). Wilayah itu terletak di perbatasan dengan Kazakhstan. Pusat pendaftaran lainnya akan turut muncul di persimpangan wilayah Astrakhan yang juga berbatasan dengan Kazakhstan.
Pusat pendaftaran didirikan pula di dekat perbatasan Verkhny Lars yang menyeberang ke Georgia, serta pos pemeriksaan Torfyanka di perbatasan dengan Finlandia. Otoritas menyerahkan surat panggilan bagi semua pria yang memenuhi syarat yang berusaha kabur.
Tindakan tersebut menyusul laporan bahwa lebih dari 194.000 warga Rusia telah melarikan diri dari mobilisasi parsial menuju negara tetangga seperti Georgia, Kazakhstan dan Finlandia. Mereka menumpangi mobil, mengayuh sepeda, atau bahkan berjalan kaki.
Warga dari Rusia berjalan setelah melintasi perbatasan dengan Rusia di pos pemeriksaan perbatasan Verkhny Lars-Zemo Larsi, Georgia, Rabu (28/9/2022). Foto: Irakli Gedenidze/REUTERS
Eksodus massal meletus sejak perintah mobilisasi parsial diumumkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 21 September. Perjalanan mereka masih berlanjut sepanjang pekan ini. Penerbangan pesawat ke luar negeri bahkan terjual habis meskipun harganya melonjak.
ADVERTISEMENT
Antrean mobil pun mengular menuju perbatasan Rusia. Stasiun bus di Samara dan Tolyatti akhirnya harus menghentikan layanan perjalanan menuju kota perbatasan di Kazakhstan, Uralsk.
Melalui mobilisasi parsial, Putin akan memanggil sekitar 300.000 warga sipil Rusia. Pasukan cadangan itu akan menarik pria dan wanita berusia 18 hingga 60 tahun ke medan perang di Ukraina.
Rusia mengaku akan memprioritaskan warga dengan pengalaman atau kemampuan khusus, seperti pengemudi tank, pencari ranjau, dan penembak jitu. Tetapi, aktivis dan jurnalis yang tidak sesuai kriteria pun dilaporkan telah ditangkap dan dipaksa mengikuti wamil.
Kendaraan memasuki perbatasan Finlandia dari Rusia di Vaalimaa, Finlandia. Foto: Janis Laizans/REUTERS
Putin kemudian mengakui adanya kesalahan dalam proses mobilisasi pada Kamis (29/9). Dia mengatakan, orang-orang yang secara keliru dipanggil untuk wamil akan dikirim kembali ke rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Rusia belum merinci jumlah penduduk yang telah direkrut. Namun, pihaknya mengatakan, setidaknya 10.000 orang mendaftar secara sukarela dalam 24 jam setelah pengumuman Putin.
"Masing-masing kasus itu perlu ditangani secara mandiri, tetapi bila ada kesalahan, saya ulangi, itu harus diperbaiki. Penting untuk mengembalikan mereka yang direkrut tanpa alasan yang tepat," tegas Putin, dikutip dari Associated Press, Jumat (30/9).