Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag ) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan hingga kini pemerintah Indonesia belum kunjung mendapatkan kepastian dari Arab Saudi perihal pelaksanaan ibadah haji tahun 2021. Termasuk berapa kuota yang akan diberikan tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini kita belum tahu atau belum mendapat kepastian apakah Saudi akan melakukan haji dengan cara yang sama, atau lebih terbuka dengan mempersilakan jemaah dari negara lain. Kami optimistis kemungkinan diselenggarakannya haji masih sangat terbuka," ungkap pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu pada rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Senin (15/3).
Untuk segera mendapat kepastian, Gus Yaqut diminta oleh sejumlah anggota Komisi VIII untuk langsung ke Arab Saudi, dan melobi soal pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah asal Indonesia.
Namun, Gus Yaqut menuturkan hal ini tidak semudah itu untuk dilakukan. Karena keputusan ibadah haji tetap terlaksana tahun ini hanya dikeluarkan oleh pemerintah Saudi saja.
Maka dari itu, ia meminta semua pihak, khususnya calon jemaah haji, untuk bersabar di tengah ketidakpastian waktu dari otoritas haji Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, terkait upaya untuk datang langsung dan melobi pemerintah Arab Saudi, Gus Yaqut menegaskan perlu ada izin terlebih dahulu dari Presiden Jokowi. Termasuk menyiapkan tata laksana teknis bagi jemaah haji Indonesia di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir ini.
"Terkait harus datang ke sana langsung sedang diupayakan izin presiden, karena tanpa kita ke sana kita enggak tahu persis persoalannya, harus tahu solusinya dengan datang langsung," tutur dia.
"Dan mohon maaf, mohon izin, untuk presiden say hello kepada Raja Saudi, saya kira semua teknis siap kita laporkan. Jadi ketika Presiden say hello, sudah dapat background persoalan penyelesaian dengan baik. Jadi yang dibicarakan antar dua pimpinan itu bisa jadi pegangan, kepastianlah untuk kita semua," lanjut Gus Yaqut.
Ia memastikan pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak Saudi. Sejauh ini, kuota yang masih dipegang oleh Kemenag mengikuti tahun 2020 lalu, yakni 210 ribu orang.
ADVERTISEMENT
"Soal kuota ini memang jadi sangat tergantung pemerintah Saudi. Tapi sejauh ini masih dengan kuota lama 210 ribu itu. Selama itu belum dicabut dan diganti dengan kuota baru, saya kira cara berpikir kita tetap dengan yang lama," kata Gus Yaqut.
"Kalau kemudian pemerintah Saudi dengan pertimbangan tertentu dan kemudian memberikan konsekuensi pengurangan kuota, kita sama-sama ikuti," pungkasnya.