Cekcok Berujung Penusukan di Sleman: Tewaskan 2 Orang; Luka di Dada & Punggung

10 Mei 2022 8:37 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penusukan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penusukan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dua orang tewas ditusuk di simpang 4 Jalan Selokan Mataram, Seturan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (8/5). Penusukan itu terjadi pada pukul 01.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Korban pertama berinisial TIP (29) yang beralamat di Bangka Belitung. Ia meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit setelah mengalami luka tusuk.
Sementara korban kedua adalah DS (22) beralamat di Pematang Siantar, Sumut. Ia sempat dilarikan ke RS JIH usai ditusuk pelaku. Namun nyawanya tidak tertolong, DS dinyatakan meninggal dunia pada pukul 04.50 WIB.

Diduga Karena Berselisih Jalan

Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi di Polresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, kelompok korban dan pelaku sempat terlibat cekcok lantaran tidak mau mengalah di jalan. Hingga akhirnya terjadi kejar-kejaran.
"(Dugaan) berselisih paham. Karena kedua kelompok ini saya bisa katakan ini kelompok korban dan kelompok pelaku. Kelompok korban dan pelaku ini bertemu di persimpangan di sekitar TKP kemudian tidak saling mengalah dan terjadi cekcok proses kejar mengejar hingga proses penganiayaan," kata Ade Ary di Polda DIY, Senin (9/5).
ADVERTISEMENT
"Karena berselisih jalan tidak mau saling mengalah. (Kelompok korban dan pelaku) datang dari dua arah yang berbeda mereka," sambungnya.
Pelaku diduga berjumlah 4 hingga 5 orang. Mereka datang dengan menggunakan 3 sepeda motor.

4 Orang Diperiksa

Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Getty Images
Sebanyak 4 orang saksi telah diperiksa terkait kasus penusukan tersebut. Selain memeriksa saksi, polisi juga mengumpulkan rekaman CCTV untuk menangkap para pelaku.
"Sampai dengan saat ini kami masih terus melakukan olah TKP. Beberapa saat setelah kejadian kami pimpin langsung olah TKP sejauh ini ada 4 saksi yang kami periksa kemudian ada beberapa CCTV yang kami dalami kemudian korban sudah dilakukan visum luar dan visum dalam di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi ditemui di Mapolda DIY, Senin (9/5).
ADVERTISEMENT

Korban Luka di Dada dan Punggung

Polisi menyebut kedua korban mendapatkan luka tusuk di bagian dada dan punggung. Namun tidak merinci luka pada masing-masing korban.
"Hasil visum luar dan dalam belum keluar. Diduga (korban) akibat kekerasan (benda) tajam. Luka tusuk satu di dada, satu (korbannya lagi) di punggung. (Letak) lukanya berbeda," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi ditemui di Mapolda DIY, Senin (9/5).

Korban Tewas Mahasiswa Nonaktif ISI Yogya

Ilustrasi penusukan Foto: Thinkstock
Korban berinisial DS (22) merupakan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Di kampus tersebut ia mengambil jurusan etnomusikologi angkatan 2018.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ISI Yogyakarta Sholahudin mengatakan, korban hanya aktif berkuliah hingga semester 3 saja alias nonaktif.
ADVERTISEMENT
"Almarhum itu hanya aktif 3 semester jadi sampai semester genap 2021-2022 ini almarhum tidak aktif. Jadi saya sudah crosscheck juga ke jurusan dan juga ke bagian akademik jadi statusnya itu tidak aktif," kata Sholahudin dihubungi wartawan, Senin (9/5).
Namun, Sholahudin menjelaskan korban masih berstatus mahasiswa ISI meski nonaktif. Korban juga tidak dalam status Drop Out atau DO.
"Jadi bila statusnya itu masih mahasiswa tapi mangkir. Mangkirnya itu sudah 7 semester. Jadi beliau kan sekarang semester 10, angkatan 2018. Tapi hanya 3 semester aktif di awal," terangnya.
Sementara itu, untuk satu korban lagi yang berinisial TIP (29) dipastikan bukan mahasiswa ISI.