Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Salah satu cara jitu dalam menghentikan wabah virus corona adalah tes yang mudah dan cepat keluar hasilnya. Hal ini telah dilakukan di Wuhan, China , titik nol penyebaran corona di dunia.
ADVERTISEMENT
Jurnalis Reuters pada tulisannya, Selasa (14/4), mengaku berhasil masuk ke kota Wuhan setelah lockdown dilonggarkan. Namun sebelum diperbolehkan masuk kota, dia wajib menjalani tes corona yang menurutnya "cepat, murah, dan mudah".
Tes yang dimaksud adalah tes asam nukleat dengan metode swab. Jurnalis Reuters itu digiring ke tempat pengujian oleh petugas pemerintah di pintu masuk hotel. Seorang pekerja medis duduk di tempat itu, memakai hazmat dan kacamata google.
Petugas kemudian mengambil sampel cairan tenggorokan. Hanya butuh waktu 3 detik tes itu selesai. Hasilnya akan disampaikan melalui SMS. "Kau akan mendapat hasilnya dalam satu setengah hari," kata petugas.
Hasilnya menggembirakan, jurnalis Reuters tersebut negatif corona dan boleh meliput di kota itu.
Di sebuah rumah sakit di Wuhan, lapor Reuters, pengujian malah lebih mudah lagi. Warga hanya harus meludah ke tabung sampel, tak perlu di-swab. Untuk sekali tes, harganya 260 yuan atau hampir Rp 600 ribu.
ADVERTISEMENT
Sejak 21 Februari lalu, Wuhan di provinsi Hubei telah melakukan 930.315 tes virus corona . China telah me-lockdown Wuhan sejak akhir Januari lalu dan mengisolasi penderitanya. Saat ini hampir tak ada penularan lokal di Wuhan, namun risiko datang dari orang-orang yang berasal dari luar atau imported case.
China juga mengimbau perusahaan-perusahaan mengetes seluruh karyawannya sebelum kembali bekerja.
"Jika anda punya perusahaan dengan 500 pegawai, dan anda ingin mulai bekerja lagi, anda harus mengetes semuanya," kata Zhao Yan kepada para wartawan yang diundang untuk mengunjungi Wuhan pekan lalu.
Total sejak virus corona muncul di Wuhan pada Desember 2019, China memiliki lebih dari 83 ribu penderita dengan 3.300 kematian.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT