Cerdas Cermat bagi Komunitas Motor, Cara MPR Sosialisasi 4 Pilar ala Milenial

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah memberikan sambutan di acara sosialisasi 4 pilar dan cerdas cermat MPR RI, Sabtu (22/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

MPR RI mengadakan sosialisasi empat pilar melalui lomba cerdas cermat bagi komunitas pemotor (bikers) di Kompleks Parlemen, Senayan, Sabtu (22/2). Acara ini dibuka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.

Terdapat 46 komunitas motor yang berpartisipasi dalam acara cerdas cermat ini. Dalam sambutannya, Basarah mengatakan, lomba cerdas cermat diadakan untuk menyentuh generasi milenial lebih memahami empat pilar Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Inilah cara dari MPR RI semakin membumikan Pancasila kepada rakyatnya, dengan cara membuat program sosialisasi yang lebih milenial, lebih dalam, lebih menyentuh hati masyarakat kita," kata Basarah di lokasi.

Suasana acara sosialisasi 4 pilar dan cerdas cermat MPR RI, Sabtu (22/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kedua kiri) menghadiri acara sosialisasi 4 pilar dan cerdas cermat MPR RI, Sabtu (22/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

"Jadi mudah-mudahan dengan cara ini Pancasila bukan hanya di ruang diskusi Pancasila, bukan hanya berkembang di ruang seminar. Tapi Pancasila juga boleh ada di organisasi motor besar, motor kecil, motor sedang," lanjutnya.

Ketua DPP PDIP itu menyampaikan acara puncak cerdas cermat akan diadakan pada Minggu (23/2) esok. Rencananya, Wapres Ma'ruf Amin juga akan hadir dalam acara esok.

Foto bersama usai acara sosialisasi 4 pilar dan cerdas cermat MPR RI, Sabtu (22/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Tamu sosiali 4 pilar MPR RI melakukan selfie dengan ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kedua kiri) acara sosialisasi 4 pilar dan cerdas cermat, Sabtu (22/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

"Acara puncaknya Ketua MPR (Bamsoet) akan mengisi acara besok bersama dengan bapak wakil presiden RI," jelas dia.

Basarah berharap, lewat program ini, masyarakat bisa lebih memahami ideologi Pancasila. Bahkan, hingga ke komunitas-komunitas terkecil sekali pun.

"Pancasila juga harus ada di organisasi pencinta burung kenari, Pancasila juga harus masuk di organisasi pencinta wayang golek, para santri, di warung-warung, wilayah, kepala-kepala sekolah dan sebagainya. Intinya kita ingin Pancasila berada direlung rakyat sendiri," tandas dia.