Cerita AKP Samual Naik Pesawat Jet Bareng Hendra Kurniawan ke Rumah Duka Yosua

29 November 2022 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rifaizal Samual saat berpangkat Iptu Polisi. Foto: tribratanews.polri.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Rifaizal Samual saat berpangkat Iptu Polisi. Foto: tribratanews.polri.go.id
ADVERTISEMENT
Penyidik Polres Jakarta Selatan, AKP Rifaizal Samual, bicara soal penerbangan bersama mantan Karo Paminal Hendra Kurniawan ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir Yosua. Mereka pergi menggunakan jet pribadi dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
Diduga, Samual terbang bersama Hendra pada 11 Juli 2022. Tiga hari usai Yosua tewas di tangan Ferdy Sambo.
"Hari Senin, Selasa, Rabu, saya berada di Jambi. Rabu pagi saya pulang," kata Samual saat bersaksi di PN Jakarta Selatan untuk terdakwa Sambo dan Putri Candrawathi, Selasa (29/11).
Samual mengaku berangkat bersama beberapa pejabat Propam lainnya. Selain Hendra, ada juga Agus Nurpatria yang saat itu menjabat sebagai Kepala Detasemen (Kaden) A Biro Paminal Divisi Profesi dan Pengamanan dan Susanto Haris selaku Kabag Gakkum Provost Divpropam Polri.
Samual menyebut, ketiganya berangkat disertai dengan ajudan masing-masing.
"Ajudan beliau masing-masing, Pak Hendra dua ajudan, Pak Agus Nurpatria satu, kemudian Pak Susanto satu," kata Samual.
"Pesawat," jawab Samual.
ADVERTISEMENT
"Pesawat apa?" tanya hakim lagi.
"Pesawat jet," jawab Samual.
"Yang ramai itu?" timpal hakim.
"Betul Yang Mulia," jawab Samual.
Samual mengaku tidak tahu siapa pemilik jet tersebut. Mereka berada di Jambi 3 hari 2 malam. Dia menyebut, saat pergi ke kediaman keluarga Yosua, jenazah sudah dimakamkan.
"Tidak ikut, pada saat itu jenazah atau almarhum Yosua sudah dikuburkan," kata Samual.
Terdakwa kasus perintangan penyidikan pembunuhan berencana Brigadir Yoshua, Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria tiba untuk menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terpisah, kuasa hukum Hendra, Henry Yosodiningrat, sebelumnya sudah bicara soal penggunaan jet pribadi yang dipakai untuk menyerahkan jenazah Yosua ke keluarga di Jambi. Dia mengatakan, jet itu disewa menggunakan uang pribadi Hendra.
“Jet pribadi dikatakan dia nyewa perusahaan yang fungsional dan dia bayar, bayar dengan uang dia (Hendra Kurniawan) itu,” kata Henry kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10).
ADVERTISEMENT
Uang itu sudah diambil Hendra sejak beberapa hari sebelum Ferdy Sambo meminta Hendra untuk mengantarkan jenazah Yosua. Awalnya uang sebanyak ratusan juta itu diambil Hendra untuk persiapan turnamen memancing di Pluit, Jakarta Utara.
“Dia waktu beberapa hari sebelumnya narik cash beberapa ratus juta karena dia mau menyelenggarakan turnamen pancing di Pluit, sebagaimana waktu ditelepon, dia (Hendra) di Pluit,” tuturnya.
"Total biaya Rp 300 juta untuk PP," imbuh dia.
Hendra membayar sekitar Rp 300 juta kepada perusahaan penyewaan jet pribadi untuk melakukan perjalanan pulang pergi ke Jambi atas perintah Sambo. Namun ternyata, uang tersebut sampai tanggal 18 Oktober belum diganti oleh Sambo.