Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Amak Santi Duel 30 Menit Lumpuhkan 2 Begal hingga Tewas
15 April 2022 20:29 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Sosok Murtede alias Amak Santi (34), menuai sorotan. Dia melumpuhkan dua begal hingga tewas karena hendak merampoknya di Jalan Desa Ganti, Dusun Matek, Praya Timur, Lombok Tengah, pada Minggu (10/4) dini hari.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Amak Santi melumpuhkan komplotan begal yang total berjumlah 4 orang itu?
Amak Santi bercerita dia dibuntuti dua motor di Jalan Raya Desa Ganti Kecamatan Praya saat hendak menjenguk ibunya di salah satu Rumah Sakit di Lombok Timur sekitar pukul 01.00 WITA, Minggu (10/4).
Setelah dibuntuti hampir 10 menit, dua lampu motor itu pun semakin dekat. Setiba di Dusun Bebile, Jalan Desa Ganti, satu pemotor begal berboncengan sempat menyenggol Amak Santi dari samping.
Lalu, Amak Santi pun diadang dua orang dalam satu motor itu. Si begal bertanya hendak ke mana. Dia menjelaskan mau ke rumah sakit membawakan keluarga nasi untuk sahur di sana.
“Tiba-tiba setelah dia tanya saya mau ke mana, begal pakai baju hitam tebas saya dua kali pakai celurit di lengan saya dan tebas dari belakang kena punggung pakai samurai,” kata Amak Santi saat ditemui di kediamannya, Lombok Timur, Jumat (15/4).
Amak Santi tak mempan meski ditebas samurai dan parang oleh begal. Entah ilmu apa yang dia pelajari hingga kebal begitu. Dia tak ingin bercerita soal kekebalannya itu.
ADVERTISEMENT
Karena merasa terancam, Amak Santi pun berbalik menyerang mengeluarkan pisau yang dia simpan di pinggangnya. Dia sengaja membawa senjata tajam berupa pisau sejenis keris malam itu.
“Karena malam sudah larut saya memang sengaja membawa senjata tajam. Sampai di timur Desa Ganti, saya diikuti dari belakang. Dua motor pakai Scoopy, tidak tahu kalau mereka begal,” katanya.
“Saya lihat di belakang bawa parang, saya ke kiri di sana dalam. Wah, terus saya ambil pisau saya langsung berlawanan setelah dia coba menusuk saya,” katanya.
Setelah itu, dia pun menusuk dada begal yang mengenakan baju hitam yang belakangan diketahui inisial OWP. Setelah satu begal berhasil dia lumpuhkan, begal lain berinisial P kembali menyerang punggung Amak Santi menggunakan samurai.
ADVERTISEMENT
“Nah, dia kira temannya tidak kena dengan pisau saya. Dia coba melarikan motor saya oleh satu begal ini. Saya langsung tusuk bagian punggung setelah beberapa kali tusukan yang dia arahkan ke saya,” kata Amak Santi.
Setelah berhasil melumpuhkan dua begal inisial P dan OWP, Amak Santi kembali mendapat serangan dari salah satu begal lainnya yang menggunakan sarung serta peci itu. Namun, begal ketiga ini kabur bersama teman begal lainnya.
“Satunya tidak menyerang. Saya lihat semua bawa senjata tajam. Wajahnya tidak kelihatan. Senjatanya panjang semua,” kata Amak Santi.
Hampir 30 menit meladeni tiga orang begal yang menyerang dirinya, Amak Santi pun tidak melihat ada tanda-tanda kendaraan melintas di Jalan Desa Ganti selama berduel dengan begal.
ADVERTISEMENT
Ketika dia berhasil lolos dari kejadian maut itu, Amak Santi pun sempat berteriak meminta pertolongan ke warga sekitar lokasi kejadian. Dia pun tak mendengar satu orang pun membantu dirinya.
“Padahal ada rumah di pinggir jalan itu. Tapi tidak ada yang bantu. Saya teriak tolong maling,” kata Amak Santi.
Berselang sekitar 20 menit setelah dua begal terkapar oleh pisau yang dia selipkan di pinggangnya, setelah itu ia mendatangi rumah warga untuk minta segelas air untuk minum.
“Setelah itu dikasih minum orang di sana. Pulang ke rumah memberi tahu keluarga. Saya tidak pernah berniat bersembunyi atau apa,” kata Amak Santi.
Kasus ini lalu bergulir di kepolisian dan Amak pun ditahan. Warga protes hingga terjadi demonstrasi di depan kantor polisi. Tapi Polres Lombok Tengah akhirnya menangguhkan penahanan atas permintaan keluarga.
Amak Sinta yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu dipulangkan sejak Rabu (13/4) sore. Ia dijemput keluarganya serta Kepala Desa Ganti selaku penjamin penangguhan penahanan.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto menjelaskan, penetapan tersangka terhadap Amak Santi akan diperjelas dengan penyelidikan dan penyidikan dalam oleh kepolisian.
"Bagaimana hakim bisa menentukan? Tentunya harus melalui proses peradilan agar bisa diputuskan dan ditetapkan status dari Amak Santi. Kalau orang jadi tersangka belum tentu menjadi terpidana,” kata Artanto.
*****
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini .