Cerita Anggota Kopaska yang Tembak Buaya di Perairan Tanjung Priok

16 Juni 2018 14:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Patroli perburuan buaya. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patroli perburuan buaya. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kemunculan buaya muara di perairan Kompleks TNI AL, Pondok Dayung, Tanjung Priok mengejutkan warga. Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) bersama Polisi Air dan Udara (Polairud) melakukan patroli perburuan buaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
ADVERTISEMENT
Dalam perburuan itu, buaya tersebut ditembak sebanyak dua kali dengan menggunakan senjata jenis SS2-V1 yang berisi peluru tajam.
Anggota Kopaska, Sersan Mayor Benyamin Steven, menceritakan perburuan yang dilakukan oleh anggota timnya. Dalam perburuan yang dilakukan pada Jumat (15/6), Benyamin menceritakan buaya itu pertama kali muncul di alur luar Pondok Dayung pukul 07.00 WIB.
“Ketika kami menerima laporan dari pos penjagaan dalam pukul 06.15 WIB, akhirnya kami melakukan patroli. Pada 07.00 WIB, muncul buaya itu di alur luar perairan Pondok Dayung (sehingga) kami lakukan penembakan,” cerita Benyamin kepada kumparan, Sabtu (16/6).
Benyamin mengungkapkan penembakan itu dilakukan dalam jarak 75 meter. Tembakan pertama mengenai leher buaya. Buaya itu sempat berguling, lalu kembali menyelam.
ADVERTISEMENT
“Pada pukul 07.00 WIB kami melihat buaya di alur luar, kami lakukan penembakan. Kurang lebih jaraknya 75 meter dan mengenai leher,” tuturnya.
Setelah penembakan pertama, buaya itu kembali muncul di dekat Pospomal sekitar pukul 07.20 WIB. Buaya itu kembali ditembak dan mengenai bagian belakang kepala buaya.
“Setelah penembakan pertama, pukul 07.20 WIB itu kembali muncul di Pospomal sini. (Kami) kembali melakukan penembakan dan mengenai belakang kepala buaya,” ujarnya.
Buaya Melintas Berenang ke Arah Ancol (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Buaya Melintas Berenang ke Arah Ancol (Foto: Dok. Istimewa)
Sebelum ditembak, kata Benyamin, buaya itu sempat tertabrak beberapa kali oleh kapal yang lewat. Meski demikian, hingga saat ini pihaknya masih belum menemukan buaya.
Namun pagi ini, anggota Polairud sempat melihat kemunculan buaya. Buaya itu kembali menghilang saat dilakukan pengejaran, meski belum bisa dipastikan apakah buaya itu adalah buaya yang sama seperti yang ditembak pada Jumat.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, buaya muara yang memiliki panjang sekitar 3 meter tersebut pertama kali dilihat oleh anggota KRI di dermaga Sunda, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/6) pukul 17.00 WIB. Hingga kini setidaknya sudah 15 kali penampakan buaya terlihat di sekitar Pondok Dayung. Namun tidak bisa dipastikan apakah buaya tersebut merupakan buaya yang sama atau ada beberapa buaya.