Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Awal Mula Crazy Rich Tanjung Priok Terjun ke Politik
7 April 2022 22:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal Ahmad Sahroni , Politikus asal Tanjung Priok Jakarta Utara ini, kerap disebut sebagai salah satu crazy rich. Asam garam kehidupan sudah dilalui Sahroni, dari orang susah hingga kini terkenal di kancah politik nasional.
ADVERTISEMENT
Bagaimana awal mula Sahroni terjun ke Politik?
Blak-blakan, Sahroni bercerita ia adalah pribadi yang awam politik. Ajakan masuk ke politik pertama sekali disampaikan elite NasDem Enggartiasto Lukita.
“Saya enggak ngerti politik, pertama sekali itu diajak ke politik sama Pak Enggar,” kenang Sahroni saat berkunjung ke kantor kumparan, di Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (7/4)
Selama hidupnya, Sahroni mengaku bersosial kepada masyarakat secara natural, mengalir sebagaimana warga biasa pada umumnya. Selama 10 tahun aktif bertemu warga, akhirnya ada tawaran menjadi caleg NasDem untuk dapil Jakarta III.
“Saya orang pertama yang maju dari dapil yang lahir dan lolos dari situ. Jadi banyak orang yang dari mana mana bukan lahir dari situ. Jadi, saya orang pertama,” ujar Sahroni.
Pada pileg 2014, Sahroni akhirnya lolos dengan jumlah suara 60.683. Selama di Senayan, Sahroni belajar ilmu politik secara natural. Saat itu, tambah Sahroni, Enggar yang mengajaknya pertama sekali terjun ke politik melepasnya untuk berproses secara alamiah.
ADVERTISEMENT
Dalam alat kelengkapan dewan (AKD), Sahroni pernah duduk di Komisi keuangan DPR (XI), Anggota Komisi Hukum (Komisi III) hingga saat ini menjadi Pimpinan Komisi III DPR.
Berbagai tawaran menjadi pengurus daerah NasDem, Sahroni menolak. Namun ia menegaskan urusan NasDem untuk Jakarta ia akan pasang badan. Karier tak berhenti, justru dalam kepengurusan DPP NasDem periode 2019-2024 ia dipercaya menjadi Bendahara Umum.
Posisi Bendum, Sahroni menggantikan Ahmad Ali yang naik menjadi Wakil Ketua Umum.
“Panjang juga yang saya lewatin hingga akhirnya menjadi Bendahara Umum, dinamika internal juga ada, saya juga kaget itu menjadi Bendum,” beber Sahroni.
Lebih dalam, Sahroni menuturkan, ia bukan sosok yang bisa menutupi kepribadiannya. Ia tampil apa adanya, tak bisa dibuat-buat, selayaknya intrik politik ataupun pencitraan yang kerap dialamatkan kepada para politisi.
ADVERTISEMENT
“Nempelin ini? Nempelin itu, saya enggak. Dipanggil saya dateng, kalau enggak yaudah,” urai Sahroni.
Kemungkinan mengapa ia kini dipercaya memegang jabatan strategis di Senayan maupun di Partai, Sahroni mengaku sudah empat kali menjadi Ketua Panitia acara besar NasDem, seperti HUT Partai hingga Rapat Koordinasi Nasional Khusus (Rakornassus) NasDem.
“Mungkin karena empat kali jadi Ketua Panitia, sukses terus,” papar Sahroni sumringah.
Berbagai kisah hidup Sahroni sudah banyak diulas mulai dari sopir, tukang semir sepatu hingga saat ini menjadi sultan Priok. Ia berpesan kepada anak-anak muda untuk tak pantang menyerah dengan kehidupan. Ia menekankan pentingnya bermimpi, bangkit dari kemiskinan.
“Bermimpi lah, kita tidak tahu Tuhan berkehendak, karena mimpi itu gratis, enggak bayar," tandas Sahroni.
ADVERTISEMENT
Kini, nama Sahroni disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cagub DKI Jakarta. Bagaimana konstelasi politiknya, akankah Sahroni akan menjadi orang nomor satu di DKI? Kita tunggu saja.