Cerita Basarah soal MPR Bertemu Prabowo Bahas Pencabutan TAP MPR 33

10 Januari 2025 21:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Ahmad Basarah memberikan keterangan soal HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta pada Jumat (10/1). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Ahmad Basarah memberikan keterangan soal HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta pada Jumat (10/1). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah membagikan cerita 10 pimpinan MPR RI periode 2019-2024 bertemu dengan presiden Prabowo Subianto tentang pemulihan nama presiden pertama, Soekarno.
ADVERTISEMENT
Pada Ketetapan (Tap) MPRS XXXIII/1967, kekuasaan Soekarno dicabut karena dianggap mengkhianati negara dan bersekutu dengan PKI.
Menurut Basarah, pertemuan pimpinan MPR dan Prabowo untuk pemulihan nama baik Sukarno itu terjadi pada tanggal 30 September 2024. 10 pimpinan yang salah satunya adalah Ahmad Basarah menemui Prabowo di Kementerian Pertahanan, kantor lama Prabowo.
“Pada waktu itu menyampaikan surat pimpinan MPR tertanggal 28 September 2024 yang intinya pertama meminta kepada Presiden terpilih Pak Prabowo Subianto pada waktu itu agar kalau beliau dilantik sebagai Presiden nanti menindaklanjuti surat pimpinan MPR, memulihkan nama baik Presiden Soekarno,” ujarnya di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta pada Jumat (10/1).
“Yang kedua memulihkan hak-hak Bung Karno secara pribadi dan sebagai Presiden Republik Indonesia pertama,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Lewat Basarah, Prabowo menyampaikan pesan ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan putra Soekarno, Guntur Soekarno (Masto), bahwa sang proklamator bukan hanya milik keluarganya.
“Beliau mengatakan kepada saya pada 30 September 2024 lalu, sampaikan kepada Ibu Mega dan Masto bahwa Bung Karno itu bukan cuma milik keluarga Bung Karno tetapi juga milik saya,” ujarnya.
“Saya juga seorang Sukarnois, kata Pak Prabowo pada waktu itu sambil menunjuk meja kerja Pak Prabowo. Pada waktu itu sebagai Menteri Pertahanan di mana meja kerja utama Pak Prabowo di kantor Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di belakang meja kerja beliau terpampang lukisan besar dan lukisan besar itu adalah lukisan Bung Karno sedang menunggang kuda,” sambungnya.
Lebih lanjut, Basarah menyebut Prabowo menyampaikan pesan kepada Megawati, bahwa tanpa surat dari MPR, nama Soekarno akan dia bersihkan.
Pemimpin Partai Nasional Indonesia, Sukarno, berpidato di depan rapat umum 200.000 orang di Makassar. Foto: AFP
“Sampaikan kepada beliau tanpa surat pimpinan MPR yang meminta kepada presiden terpilih pada waktu itu, Pak Prabowo, belum dilantik pada waktu itu, ia mengatakan tanpa surat pimpinan MPR ini kalau saya presiden seluruh hak-hak Bung Karno itu akan kami pulihkan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
TAP MPR ini sebelumnya dicabut oleh Ketua MPR 2019-2024 Bambang Soesatyo di ujung masa jabatannya September lalu, ia menyatakan MPR telah mencabut Ketetapan (Tap) MPRS Nomor XXXIII/1967 tentang pencabutan kekuasaan negara dari Presiden Sukarno.
Atas hal itu, Megawati menyampaikan terima kasihnya kepada Prabowo.
“Ucapan terima kasih juga saya sampaikan juga kepada Presiden Prabowo Subianto yang sudah merespons surat Pimpinan MPR RI terkait tindak lanjut pemulihan nama baik Bung Karno sebagai Presiden RI pertama,” kata Megawati dalam pidato politiknya di acara HUT ke 52 PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).
“Karena itulah juga ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya saya sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia dimanapun kalian berada atas pelurusan sejarah Bung Karno tersebut,” katanya.
ADVERTISEMENT