Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Cerita Berburu 5 Jam, Mencari Ular Piton yang Menelan Warga di Sultra
16 Juni 2018 13:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Malam takbir yang seharusnya penuh kebahagiaan, berubah menjadi mencekam setelah Wa (54) Wa tak pulang dari kebun. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai petani musiman jagung ini tak pulang di malam takbir. Di malam takbir, Wa pamit sebentar untuk memeriksa kebun jagungnya yang berjarak kurang dari 1 km di belakang rumahnya.
ADVERTISEMENT
Malam itu, dia meninggalkan rumah untuk memastikan kebunnya baik-baik saja.
"Dia pamit ke ibunya. Mau ke kebun malam-malam. Dia mau memastikan kebunnya jangan sampai ada babi yang datang," Kata Suntik Laode (22), adik Ipar Wa saat dihubungi kumparan, Sabtu (16/6).
Baik Wa maupun Suntik merupakan warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Jarak antara rumah Wa dan Suntik hanya dibatasi jalan sepanjang 200 meter. Kematian Wa menggegerkan publik saat dia diberitakan tewas ditelan ular piton di kebun miliknya.
Menurut Suntik, Wa pergi ke kebun sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu dia pergi sendiri ke kebun. Hal itu pun sudah lazim dilakukan. Baik Wa maupun masyarakat setempat memang terbiasa untuk memeriksa kebun di malam hari.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Wa benar-benar tak kembali. Pihak keluarga mulai berupaya mencari keberadaan Wa sebelum Salat Id dimulai. Anak tunggal Wa yang masih duduk di kelas 6 SD, kemudian mencari keberadaan ibunya tersebut.
"Anaknya cari di kebun, dia menemukan darah di sendal mamahnya. Kembalilah si anak untuk melaporkan ke masyarakat setempat," ujar dia.
Saat si anak melaporkan ke warga setempat, berbagai spekulasi pun bermunculan. Tak sedikit warga yang menduga Wa dibunuh seseorang, tak sedikit pula yang menduga Wa tewas digigit ular. Upaya pencarian pun dimulai.
"Banyak yang mencari, hampir seluruh desa mencari semua. Ada 300-an orang mungkin turun untuk mencari," beber dia.
Suntik menjelaskan, pencarian itu dimulai usai warga menunaikan salat Id. Warga menyusuri kebun tempat Wa bercocok tanam dan kebun lainnya. Pencarian yang dilakukan itu pun sempat tak membuahkan hasil, hingga akhirnya warga menemukan sesosok ular piton yang diduga menelan Wa.
ADVERTISEMENT
"Pencarian sekitar 5 jam, 3-4 jam itu tidak menemukan apa-apa. Masyarakat sempat frustasi itu," ujar dia.
Keyakinan warga bahwa Wa ditelah ular seakan terbukti saat menemukan ular piton yang berukuran besar. Ratusan warga yang melihat ular tersebut langsung menguliti ular tersebut. Pada saat ditemukan, ular itu memang tengah berada dalam kondisi sulit berjalan. Ular pun dibelah dan sesosok tubuh Wa ada dalam perut ular tersebut.
Suntik menjelaskan, saat ini jenazah Wa telah dikebumikan dengan layak. Keluarga sangat terpukul atas kepergian Wa untuk selama-lamanya. Suami Wa yang selama ini bekerja di Kendari juga sudah pulang ke rumah.
"Sudah dikebumikan kemarin sore," tutupnya.