Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Cerita Cak Imin soal Anaknya Diberi Nama Mega dan Jam Tangan dari Taufiq Kiemas
25 September 2022 12:09 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkap kisah kedekatannya dengan keluarga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI itu bercerita sejak muda, ia kerap bertandang ke rumah Mega dan mengidolakan serta berguru pada Taufiq Kiemas.
Ia mengatakan nama anak pertamanya, Mega Safira, pun terinspirasi dari Megawati. Hal itu diungkap Cak Imin usai ziarah ke makam Taufiq Kiemas dan makan bersama dengan Ketua DPP PDIP sekaligus putri Megawati, Puan Maharani.
"Dulu Mbak Puan masih SMA, saya sudah mahasiswa. Kedekatan saya dengan Pak Taufiq diawali dari gerakan mahasiwa, back up Bu Mega yang digoyoh-goyoh. Sebagai aktivis tersentuh hatinya dan menjadi bagian dari perjuangan Bu Mega. Nah, di situ lah saya sering mangkal, poskonya di rumah Mbak Puan," papar Cak Imin di Kalibata, Minggu (25/9).
"Di Kebagusan, rumah yang sejuk, indah, yang kaya raya. Karena waktu itu jadi miskin banget ya. Tadi cerita [sama Mbak Puan], getolnya bela Bu Mega sampe keliling sama Bu Mega, sangat dekat dengan Bu Mega dan Pak Taufiq seperti anak sendiri. Saking getolnya waktu itu salah satu anak saya, saya tambahin namanya Mega," imbuh dia.
Lebih lanjut, Cak Imin mengungkap juga memiliki kenangan khusus dari almarhum suami Megawati, Taufiq Kiemas. Ia menerangkan pernah diberi jam tangan hingga dibantu saat mengalami kesulitan keuangan.
ADVERTISEMENT
"Dari sana [gerakan mendukung Bu Mega] pak Taufiq Kiemas membriefing kami, memberikan gagasan, ide. Akhirnya seperti Ayah sendiri. Bahkan ketika kami butuh apa, SPP kurang, Pak Taufiq yang bantu. Bahkan terakhir saya mau lamar istri saya enggak punya duit, saya minta Pak Taufiq Kiemas. Jadi itu orang tua kami betul," paparnya.
"Jam tangan saya, [sekarang] tak saya pakai karena sudah lama gara-gara pandemi enggak pakai jam tangan, jam tangan saya adalah jam tangan yang diberi Pak Taufiq Kiemas sebagai anak beliau," lanjut dia.
Cak Imin berharap ke depannya bisa terus berjuang dengan Puan. Termasuk melalui kerja sama PKB dengan PDIP di Pilpres 2024 mendatang.
"Saya merasa punya tanggung jawab kewajiban untuk terus mendoakan beliau dan juga sebagai saudara saya pasti akan mensupport Mbak Puan dalam berjuang. Ziarah berdua ini, saya melihat Pak Taufiq melihat diatas [mungkin] tersenyum 'wow anak aku'," kelakarnya.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu betul-betul berat perjuangannya. Membela Bu Mega dan membela demokrasi untuk lahirnya reformasi. Itulah sejarah. Saya dengan Mbak Puan, kita adalah saudara, kakak adik, moga-moga bisa seiring sampe 2024," imbuh dia.
Sementara itu, Puan juga mengakui dirinya dan Cak Imin bagai saudara. Ketua DPR RI itu juga membuka kans kerja sama PDIP dan PKB di Pilpres 2024.
"Saya hormati kakak saya Cak Imin. Kenapa kita berziarah bersama ya sebagai saudara, kakak adik yang sama-sama berjuang dibesarkan oleh ayah kandung saya dan ayah pergerakannya Cak Imin, kami kenal dari SMA dan kuliah," ujar Puan di samping Cak Imin.
"Kok sekarang bisa sampainya di sini, Ketua DPR dan Wakil Ketua DPR. Kami berharap pertemuan ini akan membawa berkah kebersamaan sebagai saudara, mencari pemikiran yang sama, bagaimana kami bisa bergotong royong membangun bangsa ini ke depan. Harapannya itu bisa lebih bersama-sama," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Puan dan Cak Imin ziarah bersama ke makam Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pagi ini. Keduanya didampingi sejumlah pengurus DPP serta anggota DPR PDIP dan PKB.
Puan hadir bersama Ahmad Basarah, Said Abdullah, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), Junimart Girsang, Utut Adiyanto, Trimedya Pandjaitan, Hendrawan Supratikno, hingga Putra Nababan. Sementara Cak Imin didampingi Muhammad Hanif Dhakiri, Jazilul Fawaid, hingga Cucun Ahmad Syamsurijal.