Cerita Calon Dewas KPK Benny Mamoto Tangkap Atasan Sendiri Berujung Karier Stuck

19 September 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Irjen Pol (Purn.) Benny Mamoto, mengikuti seleksi wawancara calon Dewas KPK, di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Irjen Pol (Purn.) Benny Mamoto, mengikuti seleksi wawancara calon Dewas KPK, di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panitia seleksi (Pansel) KPK menggelar seleksi wawancara dalam seleksi calon Dewas KPK 2024–2029 di Kemensetneg, Jakarta Pusat, Kamis (19/9). Ada 10 calon Dewas KPK yang akan menjalani tes wawancara pada hari ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu calon Dewas KPK yang mengikuti seleksi wawancara hari ini adalah Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn.) Benny Mamoto.
Dalam wawancara tersebut, Benny menceritakan ketegasannya dalam menegakkan aturan di institusinya sendiri kala masih aktif sebagai perwira Polri.
Mulanya, Benny dicecar panelis yang juga Guru Besar Universitas Sumatera Utara Ningrum Natasya Sirait soal latar belakangnya sebagai polisi. Bila kemudian ada Pimpinan KPK yang juga dari kepolisian, bagaimana cara Benny Mamoto untuk melepaskan konflik kepentingannya.
"Seberapa besar tegak lurus Bapak mengingatkan bahwa Bapak adalah Dewan Pengawas, membebaskan diri dari korps Bhayangkara. 'Sekarang saya adalah anggota Dewas dan Anda adalah pimpinan KPK'. Pasti tidak gampang melepas warna itu," cecar Ningrum Natasya Sirait.
ADVERTISEMENT
Menjawab pertanyaan tersebut, Benny pun bercerita bahwa saat masih aktif sebagai perwira Polri, ia berani menangkap atasannya sendiri dan melakukan proses hukum secara profesional. Meskipun, lanjutnya, hal itu juga berdampak pada kariernya.
"Untuk masalah tegak lurus, sedikit kami sampaikan ketika masih aktif, saya pernah menangkap menahan atasan saya sendiri, bintang tiga," jawab Benny.
"Saya proses, kami proses secara profesional, dan ke pengadilan juga sampai ke vonis. Risikonya ada. Karier saya sementara stuck, tapi abis itu Tuhan kasih jalan," lanjut dia.
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (14/12/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Benny tidak menjelaskan detail perihal ceritanya tersebut.
Selama bertugas di Polri, Benny banyak ditugaskan di bidang reserse. Di antaranya sebagai Kepala Unit Keamanan Negara, Wakil Direktur II/Ekonomi & Khusus Bareskrim Polri, dan Wakil Sekretaris NCB-Interpol Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia juga sempat ditugaskan di Badan Narkotika Nasional (BNN). Di institusi pemberantasan narkoba itu ia menjabat sebagai direktur pada 2009-2012. Jabatan terakhirnya di BNN ialah Deputi Pemberantasan Narkotika pada 2012-2013.
Berkaca dari pengalamannya itu, Benny pun menegaskan bakal tetap menegakkan aturan tanpa pandang bulu dan latar belakang seseorang.
"Jadi dalam konteks di Dewas, kami tetap berpegang prinsip pada tugas kami di awal tadi dan apakah itu dari tubuh Polri, apakah itu dari institusi lain, kita tegakkan hukum seadanya," jelas Benny.
Adapun hari ini, Kamis (19/9), terdapat 10 orang calon Dewas KPK yang menjalani seleksi wawancara. Sementara, sisanya 10 orang lainnya bakal diwawancarai pada Jumat (20/9) besok.
Berikut daftar 10 nama calon Dewas KPK yang menjalani seleksi wawancara hari ini.
ADVERTISEMENT