Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![Darwis Triadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_1280/v1571465104/c69c2a9awafwxn3jox9u.jpg)
![Suasana pemotretan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Instagram @darwis_triadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1571465104/ytlnslepqbje3vonodbx.jpg)
ADVERTISEMENT
Istana sudah merilis foto resmi kenegaraan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto tersebut nantinya akan dipakai di semua instansi pemerintahan, termasuk di sekolah-sekolah.
ADVERTISEMENT
Ialah Darwis Triadi yang menjadi sosok di balik foto tersebut. Ia pun sempat mengunggah bagaimana proses sesi foto yang bertempat di Istana Merdeka itu.
Kepada kumparan, Darwis pun bercerita bagaimana ia bisa menjadi juru foto kenegaraan.
"Dari Bapak (Jokowi) sendiri yang minta. Dari sesprinya Presiden," kata Darwis saat berbincang dengan kumparan, Sabtu (19/10).
Darwis mengaku memang sudah terbiasa memotret Jokowi. Sebab, ia sudah mengikuti Jokowi sejak kampanye pilpres lalu.
Meski demikian, ini menjadi pengalaman pertamanya menjadi juru foto kenegaraan.
"Sebetulnya secara teknis, enggak ada (kesulitan) karena saya sudah terbiasa. Jadi artinya, begitu motret, saya sudah bayangkan saya motret begini begini tapi kan prosedur untuk memotret official kenegaraan itu ada patronnya ya, ada SOP-nya, jadi saya ikuti itu," ungkap Darwis.
"Sebetulnya yang harus saya persiapkan adalah bagaimana saya motret bapak itu mendapatkan satu ekspresi yang maksimal," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sesi foto pun menurut dia berjalan lancar. Hanya butuh waktu 30 menit untuk sesi foto Jokowi, begitu pun Ma'ruf Amin.
"Santai banget. Apalagi Pak Kiai juga sangat kooperatif. Ya mungkin karena pertama kan yang difoto Pak Kiai dulu, baru Bapak (Jokowi). Jadi ya saya rasa proses itu berjalan dengan santai sebetulnya," papar dia.
Terakhir, ia pun menyatakan harapannya untuk masa pemerintahan Jokowi ke depan.
"Masalahnya sebetulnya, kalau kita mau menjadi negara maju, kita harus support 5 tahun ke depan. Masa kita enggak malu sama Malaysia, negara tetangga yang sudah pada maju. Kita masih berkutat segala macam enggak penting. Sementara pikiran Bapak bagaimana bekerja untuk kemajuan bangsa," pungkas dia.