Cerita Denny Indrayana Diminta Ketum Parpol Tak Dukung Anies sebagai Capres

10 Juni 2023 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Denny Indrayana dampingi perwakilan masyarakat Kalsel temui PBNU. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Denny Indrayana dampingi perwakilan masyarakat Kalsel temui PBNU. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Wamenkumham Denny Indrayana menyatakan sikap mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Denny menceritakan pernah ada salah satu ketua umum parpol yang memintanya agar tak mendukung Anies.
ADVERTISEMENT
Cerita ini bermula saat kantor firma hukum milik Denny, INTEGRITY (Indrayana Centre for Government, Constitution, and Society), akan menjalin kerja sama dengan salah satu parpol. Sebagai imbal baliknya, parpol tersebut meminta agar Denny tak mendukung Anies.
"Saat menawarkan jasa hukum ke satu partai politik, ketua umumnya mengatakan, 'Kita akan memakai kantor mas Denny INTEGRITY, syaratnya hanya satu. Mas Denny tidak boleh mendukung Anies Baswedan sebagai capres'”," kata Denny dikutip dari surat terbukanya soal pencalegannya dan dukungan untuk Anies, Sabtu (10/6).
Bacapres NasDem dan Koalisi Perubahan Anies Baswedan usai pembekalan bacaleg di NasDem Tower, Jumat (2/6). Dok Annisa T Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Denny menyatakan akhirnya rencana kerja sama dengan parpol tersebut batal. Ia tak menjelaskan nama parpol tersebut.
"Ketika saya tanyakan kenapa demikian? “Karena saya harus memikirkan keselamatan hidup partai saya,” ujarnya. Akhirnya, kerja sama miliaran rupiah itu pun batal dijalankan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Denny menyatakan sudah lama mengenal Anies sejak sama-sama kuliah di UGM hingga akhirnya terjun ke dunia politik dan pemerintahan di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami sudah lama berjuang bersama. Kami sama-sama di Tim 8 bentukan Presiden SBY, melawan kriminalisasi atas pimpinan KPK. Kami sempat berjuang bersama melawan gugatan hukum para oligarki atas pencabutan izin reklamasi di Jakarta dan masalah lahan pembangunan Jakarta International Stadium," paparnya.
"Pilihan saya untuk Anies lebih mudah, karena kami sudah lama saling kenal. Bahkan, sudah sejak mahasiswa saya memanggil Anies, 'Mister President'. Saya tahu pribadi dan gaya kepemimpinan Anies sejak sama-sama di UGM, sejak dia menjadi Ketua Senat Mahasiswa pada level universitas, dan Ganjar Pranowo menjadi Ketua Mahasiswa Pencinta Alam Majestic 55, pada level Fakultas Hukum UGM," imbuhnya.
Denny Indrayana menemui Anies Baswedan. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Denny, ia dan Anies punya chemistry dan nasib yang sama di dunia politik.
ADVERTISEMENT
"Saya lebih memilih Anies Baswedan karena chemistry dan nasib yang lebih sama. Ketika maju Pilgub Kalsel, saya pun tidak punya partai, tidak punya dana yang memadai. Saya hanya sedikit lebih beruntung, tidak perlu sampai berutang, sebagaimana Anies di Jakarta," jelas Denny.
Denny mengatakan, perjuangan Anies tentu berbeda dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai kader utama parpol, sehingga lebih mudah mendapatkan dukungan parpol masing-masing. Menurutnya, perjalanan Anies lebih menantang.
"Dia menunjukkan kapasitas dan integritas lebih, sehingga punya daya tawar politik di hadapan Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS. Berbeda dengan pendanaan Ganjar dan Prabowo, yang akan berlimpah pendanaan dari banyak konglomerat, Anies Baswedan saya duga, akan berat berjuang untuk mencukupi dana kampanyenya. Problem yang sama saya hadapi ketika maju di Pilgub Kalsel," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Berikut pernyataan Denny Indrayana terkait dukungannya kepada Anies Baswedan: