Cerita di Balik Kangen Water, 'Air Ajaib' Asal Jepang

24 November 2017 15:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kangen Water (Foto: Dok. kangenwater.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kangen Water (Foto: Dok. kangenwater.co.id)
ADVERTISEMENT
Media sosial sejak Kamis (23/11) diramaikan kabar hoax terkait khasiat Kangen Water. Isu ini wajar menimbulkan kehebohan mengingat Kangen Water sudah telanjur dipercaya sebagian masyarakat memiliki kandungan kesehatan lebih baik ketimbang air biasa. Bahkan kadang disebut sebagai "air ajaib" dari Jepang.
ADVERTISEMENT
Kangen Water setidaknya diklaim dapat memperlancar pembuangan toksin-toksin berbahaya dari dalam tubuh, membuat susu formula bayi, memberi kelembaban alami bagi kulit, mencuci buah dan sayur supaya terbebas dari pestisida, bahkan bisa digunakan untuk membersihkan kamar mandi. Kangen Water juga dikenal dengan nama air alkali disebut bisa menetralkan tingkat keasaman (pH) darah sehingga dapat menormalkan aliran darah.Luar biasa bukan.
Tapi apa sebenarnya Kangen Water itu?
Bukan, Kangen Water tidak memiliki hubungan sama sekali dengan rasa kangen alias rindu. Nama Kangen berasal dari bahasa Jepang "Kan-Gen" yang berarti kembali ke asal atau return to origin. Hal ini dimaksudkan bahwa tubuh manusia pada awalnya terlahir sehat namun seiring dengan perubahan gaya hidup, tubuh manusia menjadi lemah dan rawan terhadap berbagai penyakit. Kangen di sini bermakna membuat tubuh kembali sehat seperti kondisi semula.
Kangen Water (Foto: Instagram @kangenwater_jkt)
zoom-in-whitePerbesar
Kangen Water (Foto: Instagram @kangenwater_jkt)
Kangen Water pertama kali diproduksi oleh Enagic.Co.Ltd, sebuah perusahaan asal Jepang yang didirikan oleh Hironari Oshiro. Kangen Water diproduksi menggunakan mesin ciptaan Enagic.
ADVERTISEMENT
Mengutip website Kangenwater.co.id, tahun 1970-an, Oshiro pada awalnya menyuplai mesin yang dapat memproduksi air alkali dengan ukuran yang cukup besar. Air tersebut digunakan sebagai alat bantu terapi para pasien.
Melihat banyak pasien yang berangsur sembuh, mesin ciptaannya pun mulai dicari banyak orang. Oshiro akhirnya menciptakan mesin produksi Kangen Water dengan ukuran lebih kecil yang dikenal dengan nama Leveluk SD501. Mesin ini diproduksi secara massal dan banyak digunakan di rumah tangga.
Mengutip situs Enagic.co.id, tahun 1992, pabrik Kangen Water di Osaka, Jepang, disertifikasi oleh Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang sebagai fasilitas manufaktur untuk perangkat medis. Popularitas Kangen Water terus melesat. Tahun 2003, Enagic mulai mengglobal dengan membuka kantor di Los Angeles dan Hawaii, Amerika Serikat, serta di Taipei, Taiwan.
ADVERTISEMENT
Tahun-tahun selanjutnya, Enagic semakin memperluas jaringannya dengan mendirikan kantor di Australia, Kanada, Italia, Meksiko, Korea Selatan hingga Filipina.
Di tahun 2014, Kangen Water akhirnya menjamah Indonesia setelah Enagic membuka kantornya di Jakarta. Kepopuleran Kangen Water di Indonesia beredar cepat. Mesin produksi Kangen Water banyak dijual di pasaran. Orang-orang yang tidak memiliki mesinnya pun tak sulit mencari Kangen Water karena banyaknya distributor yang menjual langsung Kangen Water siap minum.
Surat Kemenkes terkait Kangen Water (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Surat Kemenkes terkait Kangen Water (Foto: Dok. Istimewa)
Hingga pada November 2017, beredar surat "berita acara pemeriksaan" Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada PT Enagic Indonesia selaku produsen mesin Kangen Water. Surat tersebut di antaranya meminta agar pihak Kangen Water menarik semua brosur terkait informasi yang mengklaim bahwa produk mesin kangen water telah diakui negara dan tidak boleh mengklaim sebagai produk yang dapat menyehatkan dan/atau menyembuhkan.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, PT Enagic Indonesia belum mau berbicara banyak mengenai surat dari Kemenkes tersebut.
"Nanti kami akan berikan keterangan resmi," kata seorang sekretaris di perusahaan tersebut yang tak mau disebutkan namanya saat ditemui kumparan di kantornya di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.