news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Cerita di Balik Surat Penyesalan Bharada Richard Eliezer untuk Yosua

18 Oktober 2022 17:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Richard Eliezer alias Bharada E tiba di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, untuk menjalani sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Selasa (18/10/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Richard Eliezer alias Bharada E tiba di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, untuk menjalani sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Selasa (18/10/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E tampak menggenggam surat usai sidang. Ia baru saja menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/10).
ADVERTISEMENT
Kepada wartawan, ia membacakan surat yang dibawanya tersebut. Isinya penyesalan atas terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tak lain seniornya.
Dalam kasus ini, Richard Eliezer menjadi eksekutor penembakan yang membuat Yosua tewas. Penembakan dilakukan atas perintah Ferdy Sambo.
Richard Eliezer menyesali perbuatan tersebut. Dalam surat, Eliezer meminta maaf kepada Yosua yang disebutnya dengan 'Bang Yos'.
Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, menceritakan bahwa surat tersebut dibuat kliennya setelah ibadah pada Hari Minggu. Dan dibuat atas inisiatif sendiri.
"Langsung dari Bharada E, [dibuat] hari Minggu setelah selesai ibadah tanggal 16 [Oktober 2022]," kata Ronny saat memperlihatkan surat yang ditulis tangan itu.
Surat Richard Eliezer yang ditulis di Rutan Bareskrim, Selasa (18/10/2022). Foto: Hedi/kumparan
Berikut isi surat Bharada E:
Mohon izin sekali lagi, saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya, untuk kejadian yang menimpa bang Yos.
ADVERTISEMENT
Saya berdoa semoga almarhum Bang Yos diterima di sisi Tuhan Yesus Kristus.
Dan untuk keluarga almarhum Bang Yos, Bapak-ibu Reza serta seluruh keluarga besar Bang Yos, saya memohon maaf.
Semoga permohonan maaf saya ini dapat diterima oleh pihak keluarga. Tuhan Yesus selalu memberikan kekuatan dan penghiburan buat keluarga Bang Yos.
Saya sangat menyesali perbuatan saya. Namun saya hanya ingin menyatakan bahwa saya hanyalah seorang anggota yang tidak memiliki kemampuan untuk menolak perintah dari seorang jenderal, terima kasih.
Minggu, 16 Oktober, Rutan Bareskrim.
Foto alm. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: kumparan
Ronny menambahkan bahwa surat itu adalah permohonan maaf yang tulus dari kliennya.
"Teman-teman juga tadi melihat saudara Richard Eliezer, adik kita ini, menyampaikan dengan tulus permohonan maaf kepada keluarga korban. Semoga dengan permohonan maaf ke keluarga ini juga bisa membuat adik kita juga lebih tenang, ya, Richard Eliezer. Dan untuk keluarga korban kami sangat-sangat berbelasungkawa," imbuh Ronny di PN Jaksel.
ADVERTISEMENT