Cerita di Balik Telur Asin Kenyal yang Viral di Banyumas

11 Februari 2020 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Viral telur asin yang kenyal di Banyumas, Jateng, diteliti kandungannya di Kantor POM Banyumas. Foto: Dok. Pom Banyumas
zoom-in-whitePerbesar
Viral telur asin yang kenyal di Banyumas, Jateng, diteliti kandungannya di Kantor POM Banyumas. Foto: Dok. Pom Banyumas
ADVERTISEMENT
Telur asin buatan Komaroh, warga Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah sempat viral karena berbeda rupa dengan telur asin kebanyakan. Telur asin yang diproduksi pada Kamis pekan lalu itu lebih kenyal dan disebut bisa memantul.
ADVERTISEMENT
Warna bagian dalam telur juga tidak putih seperti biasa, tetapi berwarna cokelat.
Melalui kepala desa setempat Subagyo, sang pembuat telur menyampaikan ceritanya. Menurut Komaroh, dia membuat telur asin hanya berdasarkan pesanan saja.
"Terutama yang pesan saudara-saudaranya saja. Jadi tidak produksi setiap hari," kata Subagyo menirukan cerita Komaroh, kepada kumparan, Selasa (11/2).
Viral telur asin yang kenyal di Banyumas, Jateng, diteliti kandungannya di Kantor POM Banyumas. Foto: Dok. Pom Banyumas
Subagyo menjelaskan, untuk bahan baku telur asin, yakni telur bebek, Komaroh membelinya dari warung, terkadang tidak hanya dari satu warung. Menurutnya, setiap bikin telur asin, Komaroh biasanya selalu berhasil.
"Mungkin yang kali ini, telurnya dari bebek jenis yang berbeda. Jadi tidak ada masalah," kata dia.
Proses membuat telur asin pada Kamis pekan lalu itu, juga sama dengan apa yang dilakukan pada saat pembuatan telur asin sebelum-sebelumnya. Memasaknya, kata dia, juga menggunakan kompor yang sama, waktu dalam merebusnya pun sama, yakni selama lima jam.
ADVERTISEMENT
"Produksinya ya di rumah, jadi kadang-kadang saja bikinnya. Bukan tempat produksi khusus," kata Subagyo.
Viral telur asin yang kenyal di Banyumas, Jateng, diteliti kandungannya di Kantor POM Banyumas. Foto: Dok. Pom Banyumas
Terkait nasib warganya setelah telur asinnya viral, Subagyo mengatakan, dengan berbagai macam isu yang beredar, Komaroh sempat merasa khawatir. Namun, karena isu yang beredar itu tidak benar, maka masalah tersebut sudah dianggap selesai.
"Saat ini sudah tidak ada masalah, mungkin kalau ada pesanan ya bikin lagi," ujar Subagyo.