Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Cerita di TPU Menteng Pulo, Saat Peziarah Lepas Rindu ke Mereka yang Sudah Tiada
31 Maret 2025 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lantunan doa silih berganti terdengar di bawah terik matahari, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo. Pada hari Idul Fitri ini, pemakaman itu jadi saksi dari doa-doa peziarah untuk sanak keluarganya.
ADVERTISEMENT
Para peziarah berdatangan silih berganti. Deretan mobil dan motor turut memadati area makam. Ada yang hanya datang bersama adiknya, pasangan, atau saudaranya.
Suasana pemakaman jadi tampak riuh. Para peziarah membersihkan daun kering, dan menggantinya dengan bunga tabur beragam warna.
"Menjelang Ramadan, Ibu ke sini, kadang-kadang ya bulan biasa kalau lagi ini ya ke sini, kalau bisa sempat ya repot ke sini gitu. Sempatin lah buat [bertemu] orang tua,” tutur Een, warga asal Tanjung Priok, yang mengunjungi makam ayah mertuanya di lokasi, Senin (31/3).
Momen ini digunakan Een untuk melepas rindu kepada mendiang mertua. Een sendiri rutin berkunjung ke makam sang mertua. Biasanya, ia akan berkunjung sebelum Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Untuk hari biasanya, hanya ketika dirinya sedang punya waktu luang.
ADVERTISEMENT
“Istilahnya, orang tua walaupun tidak ada kan. Bahagia selagi ada aja. Kita orang tua, [bahagia] bukan karena kita ada uang. Bahagianya karena kumpul kan putra-putrinya, kumpul dikunjungi anak senangnya bukan main. Begitu juga yang sudah tiada, katanya mereka kalau dikunjungi kan bahagia karena senang kalau kita datang berkunjung ke orang tua, ke sanak keluarga,” sambungnya.
Een berharap doa-doa yang ia sampaikan kepada Tuhan dapat meringankan siksa kubur ayah mertuanya, sehingga ayah mertuanya dapat berkumpul dengan Tuhan Yang Maha Esa di surga.
“Bapak Mertua ya gitu, mohonnya diringankan siksa kuburnya, bisa dibahagiakan di surga, berkumpul dengan orang-orang baik di sana, berkumpul, semoga dapat berkumpul di sisi Kanjeng Nabi Muhammad SAW, berkumpul gitu di surganya Allah ya,” harap Een.
ADVERTISEMENT
Ziarah ke makam juga menjadi kesempatan buat Lia untuk mengobati rindu kepada kedua orang tuanya. Ini Lebaran kedua Lia tanpa sang ayah, sementara sang Ibu telah berpulang lima tahun lebih lamanya.
Bagi Lia, Lebaran kali ini jauh lebih sepi tanpa kehadiran kedua orang tuanya yang menemani. Hanya tersisa suami, anak dan kakaknya. Meskipun begitu, berfoto di makam kedua orang tuanya menjadi salah satu obat dari rasa kangennya.
“Ini lebaran kedua tanpa ayah. Kalau dengan Ibu sudah sejak tahun 2017. Pasti rasanya berbeda karena Lebaran kali ini terasa lebih sepi, tanpa adanya kehadiran orang tua,” ujar Lia sembari menaburkan bunga ke kuburan orang tuanya.